CIANJURUPDATE.COM – Kawalpemilu 2024 mendahului Quick Count dengan membagikan perhitungan suara pemilu, dengan pasangan Prabowo-Gibran unggul sementara.
Dalam laman tersebut pada pukul 14.15 Wib, paslon 02 memiliki perolehan 51,8 persen suara, disusul perolehan suara paslon 01 berjumlah 33,21 persen suara.
Terakhir, pasangan 03 menempati posisi ketiga dengan 14,90 persen suara.
Perlu diketahui, data ini bisa saja berbeda karena hitung cepat dari lembaga survey yang lain baru akan dipublikasikan pada pukul 15.00 Wib.
Data yang diperoleh Kawalpemilu 2024 memakai metode stratified random sampling dengan sampel sebanyak 2.000 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Margin of error hitung cepat ini diklaim sebesar 2,5 persen.
Perlu dipahami, semua hasil hitung cepat bukan hasil resmi, melainkan gambaran sementara menggunakan statistika. Hasil resmi KPU akan diumumkan pada tanggal 24 Februari 2024.
Berikut perolehan suara sementara hasil hitung cepat Pemilu dari Kawalpemilu 2024:
1. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (51,8 persen)
2. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (33,21 persen)
3. Ganjar Pranowo – Mahfud MD (14,90 persen)
Analisis Sementara
Prabowo-Gibran unggul dalam hitung cepat pemilu dari Kawalpemilu 2024 bisa berasal dari beberapa faktor. Berikut penjelasannya:
Pertama, popularitas Prabowo Subianto masih tinggi di kalangan masyarakat, terutama mereka yang dulu mendukungnya pada Pilpres 2019.
Kemudian, Gibran Rakabuming Raka pun punya elektabilitas yang terus meninggi, diprediksi berasal dari kalangan anak muda.
Dengan koalisi partai politik yang banyak, bisa dipastikan mesin partai politik Prabowo-Gibran sangat kuat dan unggul.
Baca Juga: Sedih! Pegawai Minimarket di Cianjur Sulit Pergi ke TPS karena Jam Kerja Normal!
Namun, perlu diingat bahwa hasil hitung cepat ini masih bisa berubah dan belum tentu mencerminkan hasil akhir.
KPU masih akan melakukan penghitungan suara resmi yang akan diumumkan pada tanggal 24 Februari 2024.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil resmi KPU. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak akurat dan menyesatkan.***