Pasar Hewan Ditutup, Omzet Pedagang Sapi Turun hingga 50 Persen
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pasar Hewan ditutup selama PPKM Darurat, membuat para pedagang hewan kurban mengeluhkan omzet yang turun hingga 50 persen.
Pedagang hewan kurban di Jalan KH A Bin Nuh, Parno mengatakan, bahwa penjualan hewan kurban tahun ini merupakan tahun yang berat dibandingkan tahun lalu.
“Tahun ini sangat menurut drastis, bahkan sampai 50 persen dibandingkan tahun lalu. Intinya sangat kesulitan penjualan, apalagi dengan diberlakukannya aturan PPKM Darurat dan membuat Pasar Hewan ditutup,” ujarnya kepada Cianjur Update, Jumat (16/7/2021).
Ia juga menjelaskan, bahwa pemasaran hewan kurban selama masa PPKM Darurat sangat terbatas.
“Sangat sulit, apalagi di tahun ini pemerintah hanya kasih solusi jual lewat online, tapi kan itu tidak efektif. Apalagi penjualannya jenis sapi limousin yang notabenenya mempunyai harga di atas Rp20 jutaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, ada banyak jenis sapi limousin dengan harga yang juga bervariasi. Mulai dari yang termurah sampai yang mahal pun ada, tergantung berat bobot sapi tersebut.
“Sapi yang paling murah untuk satu ekor sapi limousin yang sudah bisa dipakai kurban itu Rp18 jutaan. Kalau yang paling mahal bisa mencapai Rp34 juta,” sebutnya.
Ia berharap, supaya pandemi Covid-19 cepat selesai dan aturan PPKM Darurat bisa diperbaiki lagi.
“Kami mah hanya peternak, hanya usaha untuk cari nafkah. Apalagi yang dijual hewan kurban hanya punya momentum setahun sekali saja. Kalau harus dibubarkan, ya kerumunannya, bukan pedagangnya,” tutupnya.(ct10/sis)