CIANJURUPDATE.COM – Sepasang suami istri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mundur sebagai relawan dapur makan bergizi gratis (MBG). Pasutri itu adalah Moh Farid (56) dan Asia Wulandari (48), warga Desa Pandian, Kecamatan Kota.
Keduanya sehari-hari berjualan nasi dan awalnya bertugas di bagian dapur MBG. Farid menangani pemorsian makanan, sementara Wulan bertugas di bagian penyayuran.
Farid menjelaskan bahwa tugas di bagian penyayuran dimulai pukul 01.00 WIB. Relawan memasak sayur bersama tim lain yang menyiapkan nasi hingga selesai.
Sementara itu, relawan pemorsian mulai bekerja sejak pukul 04.00 WIB. Mereka bertugas membagi makanan hingga seluruh menu siap didistribusikan.
BACA JUGA: BGN Tegaskan Tak Masukkan Belalang dan Ulat Sagu dalam Menu Makan Bergizi Gratis (MBG)
Farid dan Wulan memutuskan mundur setelah dipindah ke bagian lain. Farid ditugaskan menjadi sekuriti dapur, sedangkan Wulan dipindah ke bagian pemorsian.
Farid mengungkapkan bahwa Wulan memilih mundur karena jam kerja berbenturan dengan usaha warung nasi mereka. Usaha tersebut telah dirintis selama 13 tahun.
Farid juga merasa tidak nyaman bekerja sendirian sebagai sekuriti dapur MBG. Ketidakpastian gaji menjadi alasan utama pengunduran diri mereka.
Sejak pelatihan di Kodim 0827 Sumenep pada September 2024, Farid tak pernah menandatangani kontrak gaji. “Tidak ada sama sekali hitam di atas putih, Mas,” ujarnya dilansir Kompas.com, Jumat (31/1/2025).
Farid sempat menanyakan gaji kepada Kepala SPPG Sumenep, Mohammad Kholilur Rahman. Namun, ia tidak mendapat jawaban yang memuaskan.
Farid hanya mengetahui bahwa nominal gaji relawan siang dan malam berbeda. Hingga mundur, ia tetap tidak tahu berapa gaji yang seharusnya diterima.
Kholilur Rahman membenarkan bahwa ada sejumlah relawan yang mundur. Data terakhir mencatat lima orang mengundurkan diri karena jam kerja yang panjang.
“Relawan mundur sekitar dua pekan setelah MBG dimulai pada 13 Januari 2025. Tapi sudah ada penggantinya,” kata Kholilur, Jumat (31/1/2025).
BACA JUGA: Program MBG Selama Ramadan Perlu Skema yang Jelas dan Matang
Mengenai kepastian gaji, Kholilur menyebut hal itu adalah wewenang Kodim 0827 Sumenep. Rekrutmen dan pembayaran gaji berada di bawah kendali pihak tersebut.
“Saya hanya diperkenalkan dengan mereka (relawan) dan menjalankan program sesuai arahan Badan Gizi Nasional (BGN),” tutupnya.