Pedagang Pakaian di Pasar Ramayana Cianjur Keluhkan Sepinya Pengunjung Menjelang Lebaran

CIANJURUPDATE.COM – Para pedagang pakaian di Pasar Ramayana Cianjur menyuarakan kekhawatiran mereka akan sepinya pengunjung menjelang perayaan Lebaran tahun 2024.

Meskipun Lebaran biasanya menjadi waktu yang dinanti-nantikan untuk mendapatkan keuntungan besar, namun kini situasinya berbalik, dengan sejumlah pedagang mengalami sepi pembeli di pasar tradisional tersebut.

Para pedagang menyatakan bahwa jumlah pembeli yang datang ke toko mereka menurun drastis, bahkan beberapa di antaranya tidak mendapatkan satupun pembeli dalam sehari.

Menurut mereka, fenomena ini diduga disebabkan oleh pergeseran perilaku belanja masyarakat yang kini lebih memilih berbelanja secara daring atau online.

BACA JUGA: Alfamart Berikan Pelatihan Manajemen Ritel Kepada Puluhan Pedagang Eceran di Cianjur

Lilis (36), seorang pedagang pakaian di Blok G Depan, menyampaikan bahwa situasi sepi pembeli telah terjadi sejak dua tahun lalu, khususnya sejak awal pandemi Covid-19.

Dia mengakui bahwa penjualan secara daring memiliki dampak signifikan, terutama menjelang Lebaran yang biasanya ramai.

“Waktu awal pandemi belum separah ini. Namun, dalam dua tahun terakhir, situasinya semakin sulit. Bahkan untuk mencapai balik modal pun sangat sulit,” ungkap Lilis.

Dia berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap nasib para pedagang dan memberikan solusi yang memadai untuk mengembalikan animo pembeli ke pasar tradisional.

BACA JUGA: PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan Nasional Pastikan Keandalan Listrik Lebaran 2024

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ayi (48), pedagang pakaian di Pasar Muka Ramayana Blok D No 90.

Menurutnya, penurunan jumlah pembeli di pasar tradisional disebabkan oleh meningkatnya popularitas toko online.

“Harga-harga pakaian stabil, tapi sekarang banyak yang beralih ke belanja online, sehingga pasar menjadi sepi,” kata Ayi.

Dia menambahkan bahwa beberapa tahun lalu, lantai dua pasar tersebut selalu ramai oleh pembeli, namun kini situasinya berbeda.

BACA JUGA: Mudah dan Cepat! Ini Dia Cara Bayar Pajak Kendaraan Online di Cianjur saat Libur Lebaran

Ayi juga mengeluhkan bahwa banyak pedagang yang terpaksa menutup usahanya karena tidak mampu bertahan dengan biaya sewa dan beban operasional yang semakin tinggi.

Melalui suara para pedagang ini, tergambar gambaran yang cukup jelas akan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha kecil dan menengah di tengah persaingan dengan platform belanja online yang semakin marak.

Diperlukan langkah-langkah konkret baik dari pemerintah maupun pelaku usaha untuk menjaga keberlangsungan pasar tradisional sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi lokal yang penting.

Exit mobile version