Pedagang Pasar Cipanas-Cianjur Tolak PPN Sembako: Pikirkan Nasib Rakyat!

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Para pedagang pasar di Kabupaten Cianjur menolak tegas adanya rencana kebijakan PPN sembako yang digulirkan pemerintah.

Pasalnya, semua harga sembako otomatis akan ikut naik, jika PPN sembako sudah ditetapkan. Hal tersebut dinilai akan semakin menyusahkan masyarakat di masa pandemi.

Salah seorang pedagang pasar di Cipanas, Asep menuturkan, jika memang tarif pajak tujuannya bagi pengusaha yang berpenghasilan tinggi, itu akan tetap berpengaruh juga pada harga di pasar tradisional.

“Beban pajak akan juga dirasakan para pedagang kecil. Karena supplier atau distributor besar juga tak mau rugi. Asalkan tetap pada keuntungan, jadi bebannya itu dibagi dengan menaikan harga. Otomatis harga di tingkat bawah pun akan ikut tinggi,” ujarnya kepada Cianjur Update, Rabu (16/6/2021).

TOLAK: Para pedagang pasar tradisional Cipanas-Cianjur tolak rencana pemberlakuan PPN sembako. (Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)

Selain itu, lanjut Asep, untuk saat ini harga kebutuhan pokok di pasar tradisional khususnya di Pasar Cipanas masih terbilang stabil.

“Kalau sekarang masih stabil, tidak tahu kalau sudah diberlakukan PPN. Makanya kami harapkan wacana itu tidak betul-betul terjadi,” jelasnya.

Senada, Ketua Dewan Perwakilan Pedagang (DPP) Pasar Induk Cianjur, Hud Al-Idrus mengatakan, meski PPN sembako tidak langsung menerapkan pada pedagang kecil, namun pemberlakuannya tetap akan berdampak pada harga sembako di pasar tradisional.

“Misalnya nanti yang kena hanya yang di jajaran atas, tapi kan pedagang ambil barang dari distributor. Sudah pasti nanti harga ikut naik, karena yang pemain besar ini juga tidak mau rugi,” ungkapnya.

“Makanya mau bagaimanapun, baik langsung ataupun tidak secara langsung akan berdampak pada harga jika memang diterapkan. Ini yang kami khawatirkan, sebab yang susah tetap rakyat,” sambungnya.

Pihaknya berharap, wacana tersebut agar dipertimbangkan kembali supaya masyarakat di masa pandemi ini tidak semakin merasa terbebani dengan kebijakan yang tak berpihak pada rakyat.

“Ekonomi turun drastis karena Covid-19, setidaknya pikirkan nasib rakyat. Kan nanti masyarakat menilai juga, kenapa rakyat kecil dibebankan sementara yang kaya bisa beli mobil malah ada keringanan pajaknya,” tandasnya.(ct6/sis)

Exit mobile version