Pedagang Petasan dan Kembang Api di Cianjur Nyaris Tidak Laku

“Tanggapan saya dengan adanya pelarangan perayaan tahun baru ini sangat menyulitkan. Soalnya kan ini setahun sekali dan gak tiap hari dagangnya, jadi bingung penghasilannya gimana,” ungkap Alamsyah.
Ia mengaku, pada tahun lalu ia bisa menjual berbagai jenis petasan hingga puluhan jenis. Pendapatan dalam semalam bisa mencapai Rp2-3 jutaan.
“Tapi kalau sekarang gak tahu. Soalnya kan sekarang banyak dilarang dan gak boleh. Ditambah nanti juga katanya bakal ada razia Satpol PP. Makin gak laku jualan petasan ini,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah Wiwin Winarsih (35) membeli dua dus kembang api bakar, itu hanya untuk anaknya saja supaya malam nanti tidak terlalu sepi di kampung.
Mengenai untuk pergi ke kota Cianjur dan ke Puncak Cipanas, rasanya tidak mungkin, karena selain akses jalannya ditutup juga kondisinya kurang memungkinkan, takut terpapar Covid-19.
“Cukup beli dua dus kembang api saja buat anak-anak di rumah. Kalau untuk tahun baruan ke Cianjur kota atau ke Puncak Cipanas rasanya tidak mungkin, karena selain jalannya ditutup juga takut terpapar Covid-19. Lagian tidak akan meriah seperti tahun sebelumnya,” tandasnya.(asi/ct9/sis)