Pedagang Petasan dan Kembang Api di Cianjur Nyaris Tidak Laku

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Menjelang pergantian tahun baru 2020 menuju 2021, pendapatan para pedagang petasan, kembang api, dan terompet yang mangkal di depan Pasar Ramayana Cianjur menurun hingga 95 persen, bahkan hampir tidak laku.

Hal itu terjadi, karena jalur Puncak ditutup total ditambah adanya larangan pemerintah tidak memperbolehkan adanya aktivitas dan kegiatan perayaan tahun baru.

Salah seorang penjual kembang api yang mangkal di bawah tangga Pasar Ramayana Cianjur, warga Lembah Duhur, Keluran Muka Cianjur, Iwan (45) menjelaskan, pihaknya mengaku menjual kembang api dan petasan menjelang pergantian tahun baru itu karena terpaksa. Sebab kembang api dan petasan sudah kandung ia beli jauh sebelum adanya pelarangan dari pemerintah.

“Penjualan petasan dan kembang api untuk saat sekarang kurang banyak yang beli, bahkan nyaris tidak laku. Jika dibanding pada tahun lalu, penurunannya ada sekitar 95 persen,” ujar Iwan kepada Cianjur Update, Kamis (31/12/2020).

Kondisi tersebut, lanjut Iwan, diperparah kondisi semakin meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 di Cianjur. Sehingga pemerintah lebih tegas memberantas kerumunan dan aktivitas perayaan tahun baru apalagi yang menggunakan petasan.

“Saya jualan petasan dan kembang api itu karena terpaksa saja. Sebab jauh sebelumnya sudah stok barang cukup banyak, ini juga kadang dijual harga jenisnya yang penting ada yang beli jadi uang lagi,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan, penjual petasan dan kembang api di Jalan Arwinda, Alamsyah (32). Penjualan petasan di tahun baru 2021 ini sangat menurun dan tidak seperti tahun sebelumnya. Ditambah akibat Covid-19, banyak orang yang tidak diperbolehkan untuk berkerumun dan merayakan tahun baru.

“Tanggapan saya dengan adanya pelarangan perayaan tahun baru ini sangat menyulitkan. Soalnya kan ini setahun sekali dan gak tiap hari dagangnya, jadi bingung penghasilannya gimana,” ungkap Alamsyah.

Ia mengaku, pada tahun lalu ia bisa menjual berbagai jenis petasan hingga puluhan jenis. Pendapatan dalam semalam bisa mencapai Rp2-3 jutaan.

“Tapi kalau sekarang gak tahu. Soalnya kan sekarang banyak dilarang dan gak boleh. Ditambah nanti juga katanya bakal ada razia Satpol PP. Makin gak laku jualan petasan ini,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah Wiwin Winarsih (35) membeli dua dus kembang api bakar, itu hanya untuk anaknya saja supaya malam nanti tidak terlalu sepi di kampung.

Mengenai untuk pergi ke kota Cianjur dan ke Puncak Cipanas, rasanya tidak mungkin, karena selain akses jalannya ditutup juga kondisinya kurang memungkinkan, takut terpapar Covid-19.

“Cukup beli dua dus kembang api saja buat anak-anak di rumah. Kalau untuk tahun baruan ke Cianjur kota atau ke Puncak Cipanas rasanya tidak mungkin, karena selain jalannya ditutup juga takut terpapar Covid-19. Lagian tidak akan meriah seperti tahun sebelumnya,” tandasnya.(asi/ct9/sis)

Exit mobile version