KLIK CIANJUR, Cianjur – Dalam upaya menggali potensi lokal serta kearifan budaya di Kabupaten Cianjur, Kementerian sosial (Kemensos) RI melalui aspirasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menyalurkan sejumlah bantuan bagi para pelaku seni di Kota Tatar Santri, Minggu (24/7/2022).
“Kemensos RI melalui aspirasi saya ini sangat peduli terhadap kearifan lokal di Indonesia.Maka dari itu kami salurkan bantuan ini bagi para pelaku seni di Cianjur, yang notabene memiliki budaya khas Cianjuran,” kata Diah kepada wartawan saat menghadiri pertunjukan pencak silat di wilayah Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Cianjur, Minggu (24/7/2022).
BACA JUGA: Sejarah Kabupaten Cianjur, Tiga Abad yang Panjang
Menurutnya, seni budaya khususnya kearifan lokal yang ada di masyarakat harus terus dipupuk serta dilestarikan. Apalagi di Cianjur ini memiliki khas Cianjuran.
“Saya berharap budaya yang khas Cianjuran ini bisa terus digalakkan. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa menggali potensi ini,” ujarnya.
Lebih lanjut politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, dengan terus menggali dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat, tentu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kerukunan sosial.
LIHAT JUGA: Karya Seni Bisa Jadi Jaminan Pembiayaan Bank, Ini Kata Seniman Muda Cianjur
“Nilai budaya itu jangan dianggap sepele, meskipun tak sedikit saat ini masyarakat terkadang menjadi pragmatis atau hanya melihat sisi materialnya saja,” ucapnya.
Menurutnya, dengan senantiasa menjaga nilai-nilai kearifan lokal, tentu bentuk kesetiakawanan, solidaritas, dan silih asah silih asuh akan dapat dipertahankan secara nyata di lingkungan masyarakat. Sehingga hal-hal negatif yang dapat terjadi, bisa diminimalisir.
“Kalau bukan kita yang terus menjaga dan mempertahankan kearifan lokal di daerah sendiri, siapa lagi,” imbuhnya.
Selain itu, Diah juga berharap kepada sekolah-sekolah maupun madrasah dan pesantren, supaya bisa menerapkan ekstrakulikuler berbasis kearifan lokal. Sehingga nilai-nilai budaya yang ada dapat terus terjaga.
“Kami berharap, sekolah-sekolah maupun pesantren-pesantren itu dapat memunculkan ekskul seni budaya seperti pencak silat, jaipongan, wayang, dan sejenisnya. Termasuk di setiap kegiatan masyarakat pun bisa terus dimunculkan. Sehingga pada pelaku seni ini tidak menjadi lemah untuk berkembang,” pungkasnya. (hrm)