Pelajar Cianjur Kangen Belajar Tatap Muka, Capek Daring Terus
![](/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210324-WA0031-780x470.jpg)
Sejak beberapa waktu yang lalu, wacana pemberlakuan sekolah tatap muka kerap digaungkan namun selalu ditunda. Sahli pun menyinggung soal kerumunan di pabrik yang selalu terjadi.
“Sementara Karyawan pabrik berkerumunan gak ditutup pabriknya. Sekarang anak sekolah udah dijaga prokes masih diragukan ya gak pinter-pinter anak bangsa kalau begini caranya,” jelas dia.
Akalin Supaya Bisa
Sahli mempertanyakan kegunaan anggaran anggota dewan untuk bantuan Covid-19. Seharusnya itu bisa dipakai untuk fasilitas kesehatan anak sekolah agar bisa belajar dengam benar di sekolah.
“Nanti dari pemerintah juga harus membantu peralatan prokes buat sekolah-sekolah supaya aman dan bisa menjaga 5M,” kata dia.
Ia mengira, tidak menutup kemungkinan ada sejumlah sekolah yang belajar tatap muka dengan tertutup. “Mulai sekarang diakalin supaya bisa tatap muka,” jelas dia.
Vaksinasi Guru Belum Maksimal
Sebelumnya, Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menjelaskan, vaksinasi Covid-19 untuk guru masih belum dilakukan secara maksimal. “Guru di Cianjur secara keseluruhan ada sekitar 15.000, sementara yang sudah divaksin baru 1.800 guru,” kata dia.
Yusman menjelaskan, tercapai atau tidaknya target sekolah tatap muka Juli mendatang tergantung ketersediaan vaksin. “Kalau vaksinnya tersedia pasti bisa tercapai,” ujar dia.
Apabila target tersebut tidak bisa tercapai, lanjut Yusman, sekolah bisa gelar sekolah tatap muka apabila guru-gurunya sudah mendapat vaksin. “Jika ada sekolah yang giru-gurunya belum divaksin ya tidak boleh tatap muka,” tandasnya.(afs/rez)