CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Ratusan pelajar STM terjaring razia ketika akan pergi ke Jakarta dengan menggunakan truk, siswa diduga akan ikut serta dalam unjuk rasa di Jakarta, Kamis (16/9/2019). Para pelajar tersebut terdiri dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cianjur.
Terhitung sebanyak 111 pelajar, terdiri atas lima SMK yaitu SMKN 1 Cilaku, SMK AMS Siliwangi, SMK PGRI Otomotif, SMK Ar-rahmah, dan SMK Bina Nusantara Cianjur. Kini para pelajar tersebut tengah diperiksa di Kantor Polres Cianjur.
Wakil Kepala (Waka) SMKN 1 Cilaku, Murjani mengungkapkan bahwa saat ini para peserta didiknya tengah diperiksa di Polres Cianjur didampingi oleh kepala sekolah dan waka kesiswaan.
“Saat ini masih penanganan di Polres. Tadi kan di Polsek, sekarang dibawa di Polres sambil didampingi kepala sekolah dan kesiswaan,” tuturnya saat ditemui Cianjur Update.
Dikabarkan terdapat 65 pelajar SMKN 1 Cilaku yang akan ikut berdemo ke Jakarta. Namun, Murjani mengatakan belum bisa dipastikan identitas para pelajar tersebut karena masih dilakukannya pendataan di Polres Cianjur.
“Belum dipastikan. Karena masih pendataan para siswanya di Polres,” ujarnya.
Selain itu, Murjani pun mengatakan para pelajar yang terlibat akan diberikan sanksi oleh kepala sekolah.
“Biasanya kami kerap melakukan pembinaan bersama Yonif Raider 300 Cianjur dalam memberikan sanksi kepada siswa. Kita tunggu keputusan dari kepala sekolah untuk sanksinya,” tuturnya.
Menyikapi soal ajakan di grup WhatsApp, Murjani mengatakan pihak sekolah tidak mungkin tahu karena sangat tertutup. Terlebih kejadian ini terjadi di luar sekolah sehingga di luar tanggung jawab sekolah.
“Ya kan teknologi semakin maju, semakin canggih. Apa-apa bisa tahu mereka itu, tapi harus diketahui itu kan yang mengajaknya siapa, kami pun tidak tahu. Karena kejadiannya juga di luar sekolah, jadi memang bukan tanggung jawab sekolah,” tuturnya.
Siswa Sebelumnya Tidak Datang Ke Sekolah
Bahkan, Murjani pun mengungkapkan para pelajar yang terlibat diduga tidak pergi ke sekolah. Hal ini dikarenakan para pelajar tersebut diamankan ketika jam pelajaran sekolah.
“Iya, kemungkinan mereka gak ke sekolah dulu. Tapi, pakai seragam,” katanya.
Terkait pelajar STM yang kerap ikut berdemo, Murjani mengatakan hal tersebut tidak cocok bagi pelajar karena pemikiran yang masih terbilang labil dan kurang jernih. Selain itu, dikhawatirkan para pelajar pun hanya ikut-ikutan saja tanpa tahu konteks dari unjuk rasa tersebut
“Ya, karena pelajar kan pikirannya masih kurang jernih, jadi enggak cocok kalau ikut demo. Ditakutkan juga mereka hanya ikut-ikutan saja.” Pungkasnya.
Video Diduga Siswa STM Cianjur Viral
Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah foto dan video yang memperlihatkan seorang pelajar dengan pakaian yang diduga seragam STM asal Cianjur. Tampak dalam foto tersebut terlihat seorang pelajar mengenakan pakaian hitam bertuliskan ‘STM Nazie 102’.
Dalam videonya, terlihat seorang pelajar dengan seragam STM Cianjur tersebut tengah berlari sambil melempar-lemparkan batu. Terlihat pula pelajar lain yang ikut melemparkan batu sambil berteriak. Setelah melempar, pelajar STM tersebut terlihat menyapa kamera sambil tersenyum bangga.
Para pelajar pun terlihat tengah mendobrak suatu gerbang. Setelah beberapa saat kemudian, terdengar semacam suara benturan, para pelajar pun berteriak dan mencoba untuk menahan perlawanan.
“Tahan, tahan, tahan!” teriak salah seorang pelajar dalam video tersebut.
Di akhir video, para pelajar tersebut kembali melakukan perlawanan. Mereka mencoba kembali mendobrak gerbang dan melemparkan batu.
“Hancurkan! Hancurkan!” teriak para pelajar tersebut.(ct1)
Reporter: Afsal Muhammad