Pelaku Pelecehan Seksual Pada Pegawai Pertashop di Cianjur Ditangkap, Ternyata Sudah Om-Om

CIANJURUPDATE.COM – Pelaku pelecehan seksual terhadap pegawai Pertashop diJalan Raya Cianjur-Sukabumi, Kecamatan Gekbrong, Cianjur (sebelumnya ditulis Kampung Kebon Peuteuy, RT 01/RW 02, Desa Kebonpeuteuy, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur) berhasil ditangkap polisi.

Menurut Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono, pelaku yang berinisial UM (36) tersebut ditangkap pada Senin (26/8/2024) malam.

“Pelaku sudah ditangkap tadi malam di kediamannya di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang,” kata dia kepada Cianjur Update, Selasa (27/82/2024).

Pelecehan seksual terhadap pegawai Pertashop berinisial L (19) itu terjadi pada Senin (26/8/2024), sekitar pukul 15.59 WIB.

Kejadian tersebut terekam jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di lokasi.

BACA JUGA: Diraba-Raba, Pegawai Pertashop di Cianjur Jadi Korban Pelecehan, Terekam CCTV dan Pelaku Akan Dilaporkan

Pelaku yang diketahui mengenakan kaos kuning dengan jaket hitam dan celana jeans, datang ke Pertashop tersebut untuk mengisi bahan bakar sepeda motornya, sebuah Honda Beat berwarna putih dengan nomor polisi F 5804 XR.

Namun, ketika sedang dalam proses pengisian bahan bakar, pelaku justru melakukan tindakan pelecehan dengan mencoba mendekati dan meraba pantat pegawai Pertashop tersebut.

Korban yang merupakan seorang wanita berhijab, terlihat syok dan tidak memberikan perlawanan atas tindakan tersebut.

Pelaku kini dijerat dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

“Pelaku dijerat maksimal hukuman 4 tahun penjara,” ujar Tono.

BACA JUGA: Bocah 10 Tahun di Sukaluyu Cianjur Jadi Korban Pelecehan Ayah Tiri

Pihaknya meminta masyarakat untuk terus berhati-hati terlebih ketika bertemu dengan seseorang yang belum dikenal.

“Kemudian, waspadai modus seperti itu, ketika ada segera laporkan ke polisi, atau polsek setempat,” ungkap dia.

Sebelumnya, rekan kerja korban yang berinisial Y menyebut bahwa korban dikenal sebagai sosok yang pemalu dan pendiam, sehingga tidak berani melawan saat kejadian berlangsung.

“Iya, jadi orangnya melecehkan si ceweknya gitu. Tapi karena ceweknya pemalu sama pendiam, nggak ada perlawanan atau gimana, mungkin syok. Dulu kebiasaan dibully di sekolahnya, sekarang ada apa-apa jadi langsung melamun, kayak pikirannya langsung kosong aja gitu,” ujar Y.

Y juga menambahkan bahwa lokasi kejadian yang sepi mungkin turut membuat korban merasa takut untuk melawan.

“Mungkin kalau melawan juga dia takut, posisi di sana jarang banget ada orang, mungkin takut diapa-apain. Anaknya trauma, kasian mentalnya,” tambahnya.

Exit mobile version