Berita

Pembunuh Amelia: “Awalnya Butuh Uang Rp500 Ribu Untuk Pacar”

“Awalnya mau naruh di pinggir warung. Tapi, pas saat keluar ada mobil berhenti di belakang. Gak tau mobil preman atau apa. Saya takut, gemetaran,” kenangnya.

Ingin Membuang Korban Sebelum Membunuhnya

Panik karena merasa melakukan kejahatan, RH melaju kencang ke arah jebrod dengan mobilnya. Saat itu belum sampai ke pemerkosaan.

“Karena panik saya melaju kencang. Belum (pemerkosaan). Saya melaju kencang ke arah Jebrod. Sampai terminal malah rame. Tadinya mau saya taruh (korban) di tempat yang sepi, karena niatnya mengambil HP,” ucapnya.

Dalam pikiran RH masih diniatkan untuk mencari tempat membuang korban dalam keadaan pingsan. Akhirnya RH melaju ke arah Sukabumi. Sampai di Sukaraja ia menemukan jalan yang aama sekali tak dikenalinya.

“Akhirnya saya jalan lurus terus ke arah Sukabumi. Sebelum Sukabumi sampai di Sukaraja, ada terminal kan. Saya belok kanan, lalu menemukan dua jalan yang gak tahu saya namanya apa itu,” tuturnya.

Setelah menemukan dua jalan tersebut, munculah niat bejat RH kepada korban. Ia mengaku pikiran tersebut muncul secara spontan tanpa direncanakan.

“Munculah niat bejat saya. Tanpa sebab (muncuk niat). Saat itu, dia udah mulai bangun, kedengaran nafasnya dan gerak sedikit. Saat itu saya makin panik, gak tau kenapa tangan saya langsung melakukan (pemerkosaan),” tuturnya.

Setelah menceritakan mengenai pemerkosaan, RH pun menceritakan tentang pembunuhan yang ia lakukan kepada korban. Ia mengatakan saat dicekiknya, korban mengeluarkan darah dari hidung.

“Saya cekik. Sampai kehabisan nafas, dia mengeluarkan darah dari sini (menunjuk lubang hidung). Saat itu saya juga langsung nangis, takut. Panik juga,” ucapnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button