Pemkab Cianjur Jamin Biaya Hidup Balita Penderita Gizi Buruk

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur akan menjamin semua biaya hidup para balita penderita gizi buruk di Cianjur.

Tidak hanya untuk pengobatan selama menjalani perawatan di rumah sakit saja, namun juga kebutuhan keluarga pasien saat mendampingi pun akan turut diperhatikan.

Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahrudin menjelaskan, masalah stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama semua pihak.

“Semua dinas-dinas bisa bersinggungan. Misalnya, PDAM pub kata Pak Bupati harus menggratiskan biaya air bagi keluarga penderita stunting. Jadi semua berkonsentrasi dan berkomitmen menanganinya bersama,” ujar Mulyana kepada Cianjur Update, Jumat (28/5/2021).

Selain itu, Mulyana mengklaim, bahwa angka stunting atau gizi buruk di Kabupaten Cianjur mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Meskipun jika melihat data tahun sebelumnya, dari sisi jumlah mengalami penurunan. Namun, jumlah kasusnya masih terpantau tinggi,” jelas Mulyana.

Kondisi itu, lanjutnya, harus mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak. Tidak hanya soal layanan medis, tetapi perhatian dan pengawasan usai menjalani pengobatan pun harus terpantau.

“Banyak pasien gizi buruk yang tidak segera mendapatkan pengobatan, lantaran keterbatasan biaya. Selain itu, tidak sedikit juga yang memaksa anaknya dipulangkan dan memilih merawat di rumah, karena tidak punya bekal jika berlama-lama di rumah sakit,” terang Mulyana.

Ia mengungkapkan, telah melakukan pembahasan dengan dinas terkait untuk jaminan kesehatan bagi balita penderita gizi buruk serta jaminan biaya keluarga pasien selama di rumah sakit.

“Kita bahas, supaya penanganan gizi buruk bisa maksimal. Untuk pengobatan sudah pasti kami jamin, tapi juga kami upayakan supaya penunggu pasiennya juga terjamin kebutuhan sehari-harinya. Jangan sampai anak mereka tertangani, tapi penunggu pasien bingung untuk makan dan kebutuhan lainnya,” papar Mulyana.

Selain itu, Mulyana menambahkan, pihaknya telah mengupayakan agar Muhammad Bayu, balita berusia 20 bulan asal Agrabinta mendapatkan pelayanan medis maksimal serta jaminan untuk keluarganya.

“Balita yang menderita gizi buruk, kami pastikan akan mendapatkan jaminan pengobatan dan biaya untuk keluarganya,” tegasnya.

Sebelumnya, Muhammad Bayu, balita berusia 20 bulan, warga Kampung Simpang Tilu RT 02/RW 03, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur Jawa Barat menderita gizi buruk.

Anak pasangan Ahmidin (39) dan Alissa (31) tersebut, sangat membutuhkan penanganan medis secara intensif.

Selain kondisinya sangat kurus, badan balita itu juga kaku, dan tampak tonjolan tulang pipi serta tulang di bagian tangan serta kakinya.(afs/sis)

Exit mobile version