Pemkab Cianjur Larang Anak Sekolah Bawa Motor, Tapi Transportasi Umum Tidak Diperhatikan
![Larangan siswa membawa motor ke sekolah di Cianjur menuai kritik karena transportasi umum yang tidak layak dan memadai.](/wp-content/uploads/2025/01/Larangan-siswa-membawa-motor-ke-sekolah-di-Cianjur-menuai-kritik-karena-transportasi-umum-yang-tidak-layak-dan-memadai.avif)
Selain itu, di Cianjur banyak sekolah yang tidak punya halte, tidak punya jalur angkot, bahkan tidak punya trotoar. Padahal, trotoar adalah pembangunan yang selalu dielu-elukan oleh rezim Herman Suherman sekarang ini.
Pemkab Cianjur harus segera memberikan langkah konkret jika ingin melarang siswa mengendarai sepeda motor. Perbaikan dan pengadaan transportasi umum yang layak menjadi langkah awal yang harus segera diperhatikan. Pemerintah harus tegas terhadap pengelola angkutan dalam hal ini, kalau bisa pemerintah menyediakan sendiri angkutan yang layak.
BACA JUGA:Â Terciduk Bawa Sajam, Siswa SMK di Cianjur Diamankan Polisi Saat Operasi Gatur Pagi
Subsidi transportasi bagi pelajar menjadi hal penting untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam mengendarai angkutan umum. Hal ini juga membantu sopir angkot yang kini kian tercekik dengan adanya ojek online yang kadang bisa lebih murah. Subsidi ini dirasa lebih penting daripada harus membangun trotoar megah.
Pemerintah juga bisa menyediakan angkutan khusus sekolah yang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Pemkab Cianjur bisa mengikuti jejak Jaklingko di Jakarta atau angkot gratis di Jambi. Mereka concern untuk membantu pelajar agar nyaman dan aman untuk berangkat ke sekolah tanpa kendaraan umum.
Selama saya hidup di Cianjur, saya belum merasakan adanya perubahan berarti tentang transportasi umum di Cianjur. Angkot di Cianjur tidak banyak berubah, malah tarif yang semakin hari semakin mahal karena mengikuti harga BBM. Pemkab Cianjur harus membuka mata dan hati untuk bisa memperbaiki hal ini.