Pemkab Cianjur Perbaiki Jembatan Cibogo Pulih, Akses Warga Kembali Lancar

CIANJURUPDATE.COM – Pasca robohnya Jembatan Cibogo yang menjadi penghubung antar kampung di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur langsung bergerak cepat memperbaikinya.
Jembatan tersebut telah dibangun kembali dan diresmikan langsung oleh Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, pada Sabtu (29/3/2025).
Bupati Cianjur, dr Mohammad Wahyu Ferdian, menyatakan bahwa pihaknya langsung mengambil tindakan cepat untuk membangun kembali jembatan tersebut.
“Saya baru pulang dari Magelang, lalu pada hari kedua atau ketiga setelah jembatan roboh, kepala dinas langsung meninjau lokasi. Keesokan harinya, perencanaan jembatan darurat langsung dikerjakan, dan dalam dua hari selesai,” ungkapnya, dikutip dari akun media sosial Instagram pribadinya @dr.mohammadwahyuferdian.
Pembangunan jembatan ini hanya memakan waktu 26 hari hingga akhirnya diresmikan.
“Alhamdulillah, pada hari ke-26 jembatan sudah berdiri lagi, tidak sampai satu bulan. Sekarang bisa dilewati lagi, bahkan mobil juga bisa lewat. Mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat di sini,” kata dia.
BACA JUGA: Jembatan Putus, Koramil Cipanas Bangun Jembatan Darurat Bambu di Desa Ciwalen
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menjelaskan bahwa jembatan tersebut masih bersifat darurat, meskipun sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Jembatan ini disebut Jembatan Gelagar, masih masuk kriteria darurat, tetapi sudah bisa dilalui mobil. Sebelumnya, jembatan sementara yang dibuat dari bambu hanya bisa dilewati motor,” ujarnya.
Pembangunan jembatan ini menghabiskan dana sebesar Rp400 juta yang berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) dan dikerjakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).
“Karena ini jalan desa, maka perencanaan jembatannya dibuat oleh Dinas Perkim dan dananya berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) dengan total anggaran sekitar Rp400 juta,” kata Asep.
Proses pembangunan jembatan memakan waktu sekitar 20 hari, termasuk tahap pembersihan puing-puing akibat robohnya jembatan sebelumnya.
“Kalau pengerjaan fisiknya sebenarnya hanya 14 hari, tapi pembersihannya yang cukup lama, jadi total sekitar 20 hari. Kapasitas mobil yang bisa melewati jembatan ini dibatasi maksimal dua ton. Meski masih tergolong jembatan darurat, diperkirakan bisa bertahan hingga dua tahun,” tuturnya.
BACA JUGA: Jembatan di Ciwalen Sukaresmi Putus Tergerus Luapan Air Sungai, Ribuan Jiwa Terisolir
Asep menegaskan bahwa jembatan tersebut masih bersifat sementara dan ke depannya akan dibangun secara permanen. Keputusan dan anggaran untuk pembangunan permanen tersebut berada di tangan pemerintah desa.
“Karena ini jalan desa, kewenangannya masih ada di kepala desa. Jadi anggarannya nanti tergantung keputusan mereka,” tutupnya.
Editor: Afsal Muhammad