Pemotor di Cianjur Tertemper Kereta Api Siliwangi Sukabumi-Cipatat, Alami Luka Berat

CIANJURUPDATE.COM  – Seorang pengendara sepeda motor tertemper kereta api Siliwangi (KA 331) yang melayani rute Sukabumi-Cipatat di perlintasan sebidang tidak dijaga KM 108+6/7, antara petak jalan Cipeuyeum dan Ciranjang, pada Rabu (30/10/2024) pukul 08.55 WIB.

Menurut informasi yang diterima dari CianjurUpdate, kecelakaan ini bermula saat seorang pengendara motor bernama Kosim, yang sedang membawa kotak susu di bagian belakang sepeda motornya, melintasi perlintasan tanpa palang pintu pada pukul 08.55 WIB.

Di saat bersamaan, kereta Siliwangi tengah melaju.

“Kejadian di kilometer 108+6/7 di petak jalan Cipeuyeum-Ciranjang. Pemotor melintasi jalur kereta tanpa memperhatikan kereta yang melaju, sehingga terserempet,” ujar Kapolsek Ciranjang AKP Yuddi Suharjo.

Yuddi menambahkan, korban mengalami luka berat di kepala dan tidak sadarkan diri setelah insiden tersebut.

BACA JUGA: Jalur Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi Selesai, Habiskan Biaya Rp 2,2 Triliun

Pihak kepolisian dan PT KAI segera membawa korban ke rumah sakit untuk penanganan medis.

“Bagian belakang sepeda motor, tepatnya di bagian kotak susu, yang tertemper. Korban selamat, namun mengalami luka berat di kepala dan kini dirawat di rumah sakit,” tambahnya.

Manajer Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi mengonfirmasi insiden ini, menyatakan bahwa kecelakaan melibatkan sepeda motor bernomor polisi D-2065-CS di perlintasan tidak dijaga KM 108+6/7 petak jalan Cipeuyeum-Ciranjang.

“Kejadian berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024 pukul 08.55 WIB, dengan korban berinisial K, seorang pria berusia 48 tahun, warga Kampung Rawa Kotok, Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur,” ungkapnya.

Ayep menjelaskan bahwa masinis KA Siliwangi telah memberikan sinyal bahaya dengan membunyikan semboyan 35, namun korban tidak sempat menghindar.

BACA JUGA: Pelajar Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi, PT KAI Berikan Penjelasan

Setelah kecelakaan, masinis melakukan pengecekan lokomotif di Stasiun Ciranjang. Setelah dinyatakan aman, perjalanan kereta dilanjutkan.

“Korban yang mengalami luka berat segera dibawa ke RSDH Ciranjang untuk penanganan lebih lanjut,” tambah Ayep.

Sepanjang tahun 2024, Ayep menyebutkan Daops 2 Bandung mencatat 55 insiden kereta tertemper, yang melibatkan 18 kejadian kendaraan menemper kereta dan 37 insiden manusia menemper kereta.

Dari insiden kendaraan menemper kereta, tercatat 7 korban luka dan 8 meninggal, sementara insiden manusia menemper kereta mengakibatkan 12 luka-luka dan 26 meninggal dunia.

Ayep mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika melintasi perlintasan kereta, baik yang dijaga maupun tidak.

“Selalu ingat pesan ‘Berteman’: Berhenti, Tengok Kiri dan Kanan, Pastikan Aman Baru Jalan,” tutupnya.

Exit mobile version