CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membagi dua tim pembangunan dalam pemulihan pascabencana gempa Cianjur. Pihak Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menangani fasilitas umum, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menangani rumah warga yang rusak.
Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, hal itu dilakukan agar pembangunan bisa berjalan cepat. ia mengatakan, masyarakat yang membangun mandiri agar didampingi oleh tim teknis yang akan dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
“Untuk yang infrastruktur seperti sekolah, masjid, madrasah, pesantren semuanya, PUPR menangani itu. BPBD menangani rumah masyarakat,” jelas dia dalam rapat koordinasi di Gedung UNPI, Kamis (5/1/2023).
Selain itu, kata dia, aplikator atau pihak ketiga yang sudah ditunjuk untuk membantu pembangunan pun diminta bekerja sesegera mungkin. Jika tidak, lanjut Suharyanto, maka ancaman pencoretan pun menanti.
“Tim teknis dari daerah segera dibentuk, masyarakat yang membangun mandiri bisa didampingi. Aplikator pun segera kerja, kalau tidak kerja juga akan dicoret. Saya tidak batasi (aplikator, red) berapa pun, semakin banyak aplikator, semakin baik,” ucap dia.
BACA JUGA: Tabrakan Motor dan Mobil di Karangtengah Cianjur, Empat Orang Luka
Pihaknya pun meminta pemulihan pascabencana gempa Cianjur dipercepat. Demi memudahkan pembersihan dan pembangunan, pihaknya menerjunkan 3000 personel TNI dan alat berat sebanyak 120 unit.
Suharyanto pun memberikan keleluasaan untuk pemilik alat berat atau kendaraan dalam hal pembersihan dan akan dibayar oleh pihak pemerintah. Ia menegaskan, pemulihan di Kabupaten Cianjur harus bisa lebih cepat.
Ia memberi contoh bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kerusakan 200 ribu rumah. Palu sampai saat ini baru akan selesai pembangunan dengan jumlah sektiar 50 ribu rumah.
“Waktu itu saya rapat dengan pak bupati, pembangunan Cianjur ditargetkan hingga pertengahan tahun ini atau bulan Juli 2023, sehingga harus kerja cepat. Saya meminta minggu ini semua bergerak,” ujar dia.
Saat ini, Pemkab Cianjur sedang mencari lahan lain untuk relokasi dengan kapasitas 800 sampai 1000 unit rumah. Menurutnya, beberapa lahan telah disurvei namun tidak sesuai lokasinya.
“Lahan lain sedang dicari lagi oleh pak bupati, untuk tempat relokasi dengan kapasitas 800 hingga 1000 rumah,” ucap dia.(afs)