CIANJURUPDATE.COM, Cugenang – Kepala Seksi Pengendalian Operasi (Kasiops) Basarnas Provinsi Jawa Barat Supriyono menjelaskan, pencarian 8 korban longsor akibat gempa Cianjur yang belum ditemukan akan dilakukan sampai masa tanggap darurat berakhir pada 20 Desember 2022 mendatang.
Supriyono menjelaskan, saat ini proses pencarian dilakukan dengan masif. Selain itu, kata dia, para relawan pun sudah beralih ke cluster lain.
“Saat ini operasi sars sudah dihentikan, proses pencarian Korban bukan lagi dibawah Basarnas akan tetapi di bawah pemerintah daerah. Basarnas sifatnya hanya membantu pemerintah daerah,” paparnya kepada Cianjur Update, Selasa, (13/12/2022).
Berdasarkan pantauan Cianjur Update, akses jalan yang menghubungkan antara Kampung Cugenang Desa Cijedil menuju Desa Mangunkerta dan sekitarnya belum bisa dilalui oleh warga sekitar atau pengendara, baik kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman pun sempat meninjau lokasi longsor di Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
“Saya kembali datang ke lokasi guna memastikan pencarian dapat dilakukan secara maksimal meski menggunakan alat berat dan dipantau tim SAR gabungan, keterangan yang saya dapat pencarian terkendala tingginya longsoran dan hujan yang turun setiap petang,” kata Herman, Minggu (11/12/2022).
Dia berharap, dengan diperpanjangnya pencarian korban gempa Cianjur hingga tanggap darurat bencana tuntas pada 20 Desember 2022, jenazah delapan warga yang hilang, sudah ditemukan sesuai permintaan pihak keluarga.
“Saya minta tim gabungan dapat lebih memaksimalkan pencarian sampai korban temukan,” ujar Herman.
Pada hari ke-22 pencarian, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, SAR Bandung, BPBD Cianjur, Damkar Cianjur, dan TNI/Polri masih berupaya melakukan pencarian dan pengawasan saat alat berat bekerja mencari keberadaan jasad korban.(*)