Pendaftaran Vaksinasi Gotong-royong Sampai 24 Maret 2021, Daftar Lewat vaksin.kadin.id

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Demi mencapai akselarasi vaksinasi, pemerintah membuka peluang perusahaan menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 secara mandiri atau gotong-royong bagi para karyawannya.

Bagi perusahaan yang ingin ikut vaksinasi gotong-royong bisa mendaftar melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara online melalui vaksin.kadin.id.

“Bagi perusahaan yang mau berpartisipasi membiayai pembelian vaksin untuk diberikan kepada karyawan dan keluarga karyawan dapat mengisi formulir pendataan program vaksinasi gotong-royong atau mandiri ini, selambatnya pada 24 Maret 2021,” tulis pengumuman Kadin dalam situs resminya dikutip Cianjur Today, Senin (22/3/2021).

Sebagai informasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi gotong-royong akan dilakukan oleh pengusaha swasta lewat Kadin Indonesia bersama BUMN farmasi yaitu Bio Farma.

“Hal yang penting prinsipnya tidak dipungut biaya ke masyarakat,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang disiarkan secara langsung, Senin (15/3/2021).

Tarif yang akan dibebankan kepada pengusaha ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Namun, Kemenkes masih menunggu pihak Bio Farma dan Kadin untuk duduk bersama.

“Tarifnya memang akan ditentukan oleh kami, tapi kami baru akan menentukan tarifnya sesudah pihak BUMN dan Kadin duduk bersama datang ke kami. Jadi harus ada kesepakatan antar mereka,” jelasnya.

Budi menjelaskan jenis vaksin gotong-royong berbeda dengan yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah. Tujuannya agar tidak terjadi kebocoran dari vaksin yang gratis ke vaksin yang berbayar.

Sasaran penerima vaksinasi gotong-royong adalah karyawan/karyawati dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Kemudian distribusi dan penyuntikkannya dilakukan oleh Bio Farma dan pihak swasta agar tidak membebani fasilitas kesehatan yang digunakan untuk melakukan vaksinasi gratis.

“Pendataan, kami minta agar menggunakan database yang sama sehingga tidak terjadi duplikasi penyuntikan. Kemudian pasca vaksinasi dan pengawasan KIPI juga diikuti dengan prosedur yang ada di Kemenkes,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyambut baik adanya vaksinasi gotong-royong yang diadakan oleh swasta dan juga kelompok usaha. Ida berharap semakin banyak masyarakat atau pun kelompok usaha yang melakukan vaksinasi untuk mempercepat herd immunity.

“Saya kira menyambut baik apa yang dilakukan oleh pak Menkes (Budi Gunadi) terhadap dunia usaha dan industri” papar Ida.

Menurutnya, dengan semakin banyak pihak swasta yang mengadakan vaksinasi akan mempercepat program vaksinasi yang sedang berjalan. Dengan semakin banyak yang terlibat dalam vaksinasi gotong-royong maka turut berpartisipasi untuk segera terciptanya herd immunity.

Di samping itu, dengan vaksinasi gotong-royong ini juga akan meringankan tugas pemerintah dalam melakukan vaksinasi.

“Ini salah satu bentuk gotong-royong dan meringankan tugas pemerintah dalam melakukan vaksinasi. Semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi kelompok usaha yang berpartisipasi meringankan tugas pemerintah untuk segera tercipta herd immunity,” lanjutnya.

Sementara itu, terkait dengan subsidi untuk vaksinasi gotong-royong untuk buruh atau pekerja, Ida mengatakan, nantinya ada dari dunia usaha.

“(Subsidi) akan di-cover, ada kontribusi dari dunia usaha dan industri,” tutupnya.(sis/bbs)

Exit mobile version