Pendamping PKH Yang Kampanyekan Caleg Akhirnya Dipanggil Dinsos
CIANJURToday – B (42) seorang Pendamping PKH Kecamatan Cikalongkulon yang kedapatan tengah mengkampanyekan Wawan calon legislatif (Caleg) Provinsi Jabar, beberapa hari yang lalu dipanggil Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur Rabu (26/09/2018). Dinsos sebagai leading sektor Pendamping PKH, mengintrogasi B untuk menelusuri lebih dalam kaitan hubungan antara B dengan Wawan.
Kepala Dinsos Kabupaten Cianjur, Amad Mutawali mengatakan, apa yang dilakukan B memang menyalahi pakta yang sudah dibubuhkan seorang PKH pada awal pengangkatan. Menurutnya, pendamping masih memiliki tugas lain yang lebih penting ketimbang terlibat ke dalam politik praktis.
“Usai dilakukan interogasi, yang bersangkutan yaitu B, mengaku hanya upaya spontanitas terhadap rekannya sehingga dia menyosialisasikan Wawan kepada masyarakat pada saat itu,” kata dia, kepada Cianjurtoday.com Rabu (26/09/2018).
Sebagai sanksinya, sambung Amad, B yang sudah selama sembilan tahun menjadi pendamping ini, harus menerima SP1 yang dikeluarkan oleh Dinsos Kabupaten Cianjur. Dia juga memberikan imbauan kepada pendamping PKH lainnya, supaya tidak mengikuti apa yang sudah B lakukan.
“Memang musim politik ini rentan sekali adanya pemanfaatan jasa kampanye. Tak terkecuali para pendamping, maka dari itu kami imbau seluruh pendamping agar bersikap netral sesuai komitmen yang mereka bubuhkan pada pakta integritas,” jelasnya.
Baca Juga:Â Waduh Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Nekat Kampanyekan Caleg
Nyaris Diamuk Masa, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Gadungan Diciduk Jajaran Polsek Kota
Terpisah, Wawan saat dikonfirmasi Cianjurtoday.com melalui telepon seluler menyebutkan, dirinya sama sekali tidak kenal terhadap B. Adapun informasi mengenai B yang kedapatan tengah mengkampanyekan dirinya, ditanggapi dengan santai. Wawan malah mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantunya dalam meraih suara pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
“Itu fotonya lagi pegang Alat Peraga Kampanye (APK), dan kaos dengan badan dan wajah saya memang sudah tersebar dan saya lihat. Saya gak kenal sama yang ada di foto itu. Tapi apapun itu saya ucapkan terimakasih kepada semua baik pendamping PKH, karangtaruna, dan yang lainnya kalau ada yang membantu saya berkampanye,” jelasnya.
Lanjut Wawan, soal APK dan kaos bergambar kan dirinya itu memang dia buat banyak. Tapi, soal distribusi itu di luar pengetahuannya. Pasalnya, ia hanya membuat dan distribusi itu diserahkan kepada masyarakat.
“Saya memang bikim stiker, dan baju itu jumlahnya cukup banyak. Tapi disebar kemana saya gaktau. Sekarang kedapatan dibagikan pendamping, ya saya mana tahu,” tutupnya.(riz)