Pengamat Prediksi Calon Presiden 2029 Hanya Sedikit Meski Tanpa Ambang Batas

CIANJURUPDATE.COMPengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, memprediksi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 tidak akan diikuti banyak calon meskipun ambang batas pencalonan presiden telah dihapus.

Menurut Adi, sebagian besar partai politik akan mendukung Prabowo Subianto jika ia kembali maju dalam Pilpres 2029. Hal ini dikarenakan peluang Prabowo untuk menang dianggap sangat besar.

“Kalau Prabowo Subianto maju kembali di 2029, bisa dipastikan partai-partai yang punya tiket maju hanya akan merapat ke Prabowo. Mereka sudah punya kalkulasi politik rasional. Kalau Prabowo maju, hampir bisa dipastikan dia akan menang lagi,” ujar Adi dilansir Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Adi juga menambahkan, partai politik akan berpikir ulang untuk mencalonkan figur lain jika akhirnya mereka tetap harus mengakui kemenangan Prabowo.

BACA JUGA: Patrick Kluivert Minta Abaikan Insiden Wasit di Laga Bahrain vs Indonesia, Fokus ke Sisa Laga

Pertimbangan Elektabilitas dan Logistik

Adi menjelaskan, meskipun ambang batas pencalonan presiden sudah tidak ada, partai politik tidak serta-merta mengusung jagoannya masing-masing. Elektabilitas dan kemampuan logistik menjadi pertimbangan utama.

“Partai yang tidak sebesar PDI-P, Gerindra, atau Golkar pasti kesulitan menghadirkan calon dengan elektabilitas tinggi,” tuturnya.

Ia juga menyoroti bahwa pencalonan capres bukan hanya soal keberanian, melainkan perhitungan rasional untuk menang.

Adi memperkirakan, meskipun secara teori jumlah capres bisa mencapai delapan orang, realitanya hanya dua hingga tiga kandidat yang akan maju.

BACA JUGA: TNI-Polri Bersama Warga Desa Sukaraharja Gelar Karya Bakti Perbaiki Irigasi dan Fasilitas Umum

Efek Ekor Jas dan Keberanian Parpol

Adi mendorong partai politik untuk lebih berani mengusung calon presiden mereka sendiri. Menurutnya, ada coattail effect atau efek ekor jas yang signifikan dari pencalonan capres.

“Partai yang bisa mencalonkan capres dan cawapres biasanya mendapatkan peningkatan suara signifikan di pemilihan legislatif karena pelaksanaan pilpres dan pileg bersamaan,” katanya.

Adi pun mengimbau partai-partai untuk tidak takut kalah, mengingat dalam praktik politik, pihak yang kalah tetap memiliki peluang untuk dirangkul ke dalam pemerintahan dan mendapatkan posisi penting seperti menteri.

“Jangan takut kalah. Kalau kalah pun, nanti tetap dirangkul kok. Di situ saja kuncinya,” pungkas Adi.

Exit mobile version