Pengelolaan Kawasan Rindu Alam akan Segera Dilelang, Wagub Uu: Daya Tariknya Masih Luar Biasa

Hingga saat ini, Rindu Alam Puncak masih menjadi perlintasan para wisatawan untuk berlibur dan tak sedikit yang rindu untuk mampir berwisata di kawasan tersebut.
“Daya tarik Rindu Alam masih luar biasa bagi warga Jawa Barat dan Jakarta. Karena punya kenangan di tempat itu, apalagi yang sering melintas di kawasan Puncak,” beber Uu.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung objek wisata Rindu Alam Puncak.
Menurut Uu, hal tersebut dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta memulihkan lagi perekonomian usai pandemi Covid-19.
Wisata Rindu Alam sudah tidak beroperasi lagi sejak pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun.
“Pemprov Jabar akan berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan PAD,” ujar Uu usai meninjau kawasan wisata di Jalan Raya Puncak Gadog KM 89, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin.
Kawasan wisata Rindu Alam sudah lebih dari 40 tahun menjadi ikon wisata Puncak Bogor dengan restoran legendaris bernama Restoran Rindu Alam.
“Apalagi setelah Covid-19, banyak kegiatan terpotong. Siapa tahu dengan mengoperasionalkan kembali Rindu Alam ini bisa meningkatkan PAD,” jelasnya.
Sejarah Singkat Rindu Alam
Diketahui, restoran Rindu Alam ini menempati lahan milik Pemprov Jabar. Di mana, Letjen TNI Ibrahim Adjie pada 1979 membangun tempat makan itu.
Restoran mulai beroperasi sejak 1980, dan berhenti beroperasi sebelum pandemi pada Februari 2020. Rindu Alam berhenti beroperasi karena telah habis masa kontrak.