Berita
Pengertian, Syarat, dan Jenis-jenis Zakat
![](/wp-content/uploads/2020/07/alms-5358682_1280-780x470.jpg)
Mengenai zakat mal telah diatur dalam UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No 31/2019.
Adapun zakat mal meliputi :
- 1 Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
- 2 Zakat berupa uang dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
- 3 Zakat perniagaan dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul.
- 4 Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan, dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan pada saat panen.
- 5 Zakat peternakan dan perikanan, dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab dan haul.
- 6 Zakat pertambangan dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul.
- 7 Zakat perindustrian dikenakan atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa.
- 8 Zakat pendapatan dan jasa, yang dikenakan atas hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan.
- 9 Zakat rikaz dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20 persen.
Syarat Zakat Mal dan Zakat Fitrah
Adapun syarat-syarat sebelum berzakat, sebagai berikut:
- 1 Harta yang dikenai zakat harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
- 2 Harta yang dikeluarkan untuk zakat harus merupakan milik penuh, halal, cukup nisab, dan haul.
- 3 Syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, serta zakat rikaz.
- 4 Untuk zakat fitrah sebagai berikut harus beragama Islam, hidup pada saat bulan ramadhan, memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri.(ega/rez)
Sumber: Baznas