OpiniPendidikan

Peningkatan Tata Kelola Keuangan Pesantren melalui Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai Standar Akuntansi Berdasarkan ISAK 335

Pendekatan Program dan Capaian Utama

Kegiatan PKM yang berlangsung selama enam bulan ini dilaksanakan melalui metode edukasi dan penerapan teknologi, mencakup lima tahapan utama, yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Dalam sosialisasi, pengurus pesantren KH. Eep Saefulloh diajak berdiskusi untuk menggali permasalahan administrasi keuangan yang dihadapi, yang menjadi dasar untuk menentukan modul pelatihan. Pada tahap pelatihan, pengurus diperkenalkan dengan dasar akuntansi dan penggunaan aplikasi keuangan berbasis teknologi yang sederhana.

Peningkatan Tata Kelola Keuangan Pesantren melalui Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai Standar Akuntansi Berdasarkan ISAK 335 1
UM Bandung melalui program PKM Pemula tahun 2024 mengadakan pelatihan akuntansi di Pondok Pesantren KH Eep Saepuloh, Purwakarta. (Foto: Istimewa)

Hasil Pelatihan dan Manfaat bagi Pesantren

Sebanyak 90% peserta pelatihan berhasil memahami dan menerapkan teknik pencatatan serta penyusunan laporan keuangan yang terstruktur. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan keterampilan akuntansi bagi para pengurus pesantren, yang kini mampu menyusun laporan keuangan bulanan dengan lebih cepat, akurat, dan sesuai standar. Aplikasi pencatatan sederhana yang diterapkan turut membantu meminimalisir kesalahan manual yang sering terjadi pada pencatatan secara tradisional.

Dengan adanya laporan keuangan yang lebih rapi dan sesuai standar, diharapkan pesantren dapat memperoleh kepercayaan lebih luas dari para donatur dan masyarakat. Hal ini tentunya akan mendukung keberlanjutan program pendidikan, sosial, dan ekonomi yang dijalankan oleh pesantren.

Hasil angket dari Tingkat kepuasaan mitra terhadap program PKM Pemula tersebut hasilnya baik. Hal tersebut menjadi bentuk respon baik terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan.

Keberlanjutan Program dan Harapan

Sebagai tindak lanjut, Universitas Muhammadiyah Bandung khususnya untuk dosen-dosen dan mahasiwa yang terlibat akan melakukan pendampingan lanjutan dan evaluasi berkala. Pesantren KH. Eep Saepulloh yang diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan keuangannya secara mandiri dengan dukungan teknologi yang diberikan. Program ini memberikan dasar kuat bagi pesantren untuk semakin mandiri, serta menjadi contoh tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel bagi pesantren lainnya di Indonesia.

Tidak hanya itu, Tim PKM Pemula berharap bisa melakukan kembali kegiatan PKM Pemula yang jauh lebih baik dan menyentuh tentang apa yang dibutuhkan di lingkungan Masyarakat. Sehingga lewat kegiatan PKM Pemula ini bisa menjadi alternatif untuk mengabdi kepada Masyarakat, serta secara langsung turun tangan dalam membantu dan menjawab tantangan yang ada di Masyarakat.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button