CIANJURUPDATE.COM – Universitas Muhammadiyah Bandung, melalui program hibah pendanaan Kompetitif Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Pemula (PMP) Kemendikbud Ristek Tahun 2024 yang diketuai oleh Yuniati ( Dosen Program Studi Akuntansi ) dengan Aggota Iis Dewi Fitriani (Dosen Program Studi Manajemen), Agus Bagianto (Dosen Program Studi Akuntansi).
Kegiatan ini juga melibatkan tiga orang mahasiswa dari Prodi Akuntansi yaitu Tania Ningrum, Hanifah Nur Halimah, M Taufik Rhamadan, Yasar Muhammad Farhan telah mengadakan pelatihan bagi pengurus Pondok Pesantren KH Eep Saepuloh di Purwakarta, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK ETAP) dan ISAK 335. Program ini bertujuan untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas keuangan pesantren agar semakin baik, sekaligus memudahkan pesantren dalam mengakses bantuan dana dari berbagai Lembaga.
Dengan berkembangnya era globalisasi, teknologi pun semakin berkembang. Tentunya pemerataan pemahaman mengenai penggunaan teknologi menjadi tanggungjawab bersama demi tercapainya kehidupan yang lebih efektif dan juga efisien. Lewat kegiatan PKM Pemula ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk membagikan wawasannnya kepada mereka yang belum memahami terkait penggunaan teknologi yang ada.
Selain itu program Pengabdian Kepada Masyarakat Pemula, juga menyapa para santri yang ada dengan pengenalan dan pemahaman mengenai Literasi Keuangan. Berbagi wawasan dan juga pengalaman mahasiswa terkait pengelolaan keuangan yang baik.
Tentunya hal tersebut perlu untuk dipahami oleh siapapun. Dengan pembahasan yang ringan dan mudah dipahami, workshop yang berjudul Literasi Keuangan berjalan dengan lancar dan juga menyenangkan.
Tidak hanya itu lewat Program PKM Pemula juga memberikan fasilitas sarana prasarna, tidak hanya untuk mendukung dalam pembuatan laporan keuangan tetapi juga membantu memaksimalkan kegiatan pembelajaran yang ada di pondok pesantren. Sehingga dengan adanya teknologi bisa membuat proses pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan.
Sesuai dengan tema pengabdian, yakni “Pelatihan Pembuatan Laporan Keuangan Pesantren Sesuai SAK ETAP dan ISAK 335 di Pondok Pesantren KH. Eep Saepulloh Purwakarta”. Kegiatan pengabadian ini tentunya sangat berfokus pada Langkah-langkah dalam pembuatan laporan keuangan sesuai dengan standar ISAK 335. Bermula bagaimana pencatatan dan pembuatan jurnal baik itu cash in maupun cash out. Dilanjut dengan bagaimana dan apa itu buku besar yang berisikan catatan transaksi sesuai dengan akunnya masing-masing.
Setelah itu, dalam pelatihan ini juga disampaikan mengenai Laporan Penghasilan Komprehensif baik yang menggunakan metode Tanpa Pembatasan dan juga Dengan Pembatasan. Setelah itu, pihak pondok pesantren pun mendapatkan pelatihan dalam pembuatan Laporan Arus Kas, dimana lewat laporan ini pimpinan pondok bisa mengetahui jumlah yang digunakan sebagai aktifitas Operasi, Inventasi dan juga pendanaan. Tentunya dari laporan tersebut kita bisa mengetahui kenaikan atau penurunan neto kas dan setara kas baik diawal maupun akhir periode.
Sesuai dengan ketetapan ISAK 335, setelah pembuatan arus kas, akan dilanjut dengan pembuatan Laporan Perubahan Aset Neto, Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember dan diakhiri dengan pembuatan CALK atau Catatan Atas Laporan Keuangan.
Pendekatan Program dan Capaian Utama
Kegiatan PKM yang berlangsung selama enam bulan ini dilaksanakan melalui metode edukasi dan penerapan teknologi, mencakup lima tahapan utama, yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Dalam sosialisasi, pengurus pesantren KH. Eep Saefulloh diajak berdiskusi untuk menggali permasalahan administrasi keuangan yang dihadapi, yang menjadi dasar untuk menentukan modul pelatihan. Pada tahap pelatihan, pengurus diperkenalkan dengan dasar akuntansi dan penggunaan aplikasi keuangan berbasis teknologi yang sederhana.
Hasil Pelatihan dan Manfaat bagi Pesantren
Sebanyak 90% peserta pelatihan berhasil memahami dan menerapkan teknik pencatatan serta penyusunan laporan keuangan yang terstruktur. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan keterampilan akuntansi bagi para pengurus pesantren, yang kini mampu menyusun laporan keuangan bulanan dengan lebih cepat, akurat, dan sesuai standar. Aplikasi pencatatan sederhana yang diterapkan turut membantu meminimalisir kesalahan manual yang sering terjadi pada pencatatan secara tradisional.
Dengan adanya laporan keuangan yang lebih rapi dan sesuai standar, diharapkan pesantren dapat memperoleh kepercayaan lebih luas dari para donatur dan masyarakat. Hal ini tentunya akan mendukung keberlanjutan program pendidikan, sosial, dan ekonomi yang dijalankan oleh pesantren.
Hasil angket dari Tingkat kepuasaan mitra terhadap program PKM Pemula tersebut hasilnya baik. Hal tersebut menjadi bentuk respon baik terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan.
Keberlanjutan Program dan Harapan
Sebagai tindak lanjut, Universitas Muhammadiyah Bandung khususnya untuk dosen-dosen dan mahasiwa yang terlibat akan melakukan pendampingan lanjutan dan evaluasi berkala. Pesantren KH. Eep Saepulloh yang diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan keuangannya secara mandiri dengan dukungan teknologi yang diberikan. Program ini memberikan dasar kuat bagi pesantren untuk semakin mandiri, serta menjadi contoh tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel bagi pesantren lainnya di Indonesia.
Tidak hanya itu, Tim PKM Pemula berharap bisa melakukan kembali kegiatan PKM Pemula yang jauh lebih baik dan menyentuh tentang apa yang dibutuhkan di lingkungan Masyarakat. Sehingga lewat kegiatan PKM Pemula ini bisa menjadi alternatif untuk mengabdi kepada Masyarakat, serta secara langsung turun tangan dalam membantu dan menjawab tantangan yang ada di Masyarakat.
Pada kesempatan ini, Tim PKM Pemula Universitas Muhammadiyah Bandung mengucapakan terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.