CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sunandar, seorang Perawat RSUD Sayang Cianjur dipukul oleh salah seorang keluarga pasien. Pemukulan itu diduga karena pihak keluarga yang tidak terima dengan penjelasan perawat di Ruang ICU RSUD Sayang.
Kejadian yang sempat terekam CCTV itu berawal saat Perawat RSUD Sayang. Saat itu Sunandar sedang menangani pasien berinisial SE yang mengalami gangguan jantung. Namun, kondisi pasien terus melemah melemah sampai dinyatakan meninggal dunia, Rabu (22/07/2020) dini hari.
Sunandar mengatakan, pasien kerap melepas selang oksigen, tapi ia kembali pasang dan mengingatkan agar tetap digunakan supaya segera sembuh. “Kemudian beberapa hari setelah dirawat, kondisinya melemah hingga dinyatakan meninggal. Selama penanganan itu saya jalankan prosedur yang ada,” ujarnya.
Setelah itu, keluarga pasien datang usai diberi kabar bahwa SE telah meninggal dunia. Dua orang keluarga pasien datang dan langsung menerima penjelasan dokter. Tak lama kemudian, beberapa orang lainnya yang mengaku masih keluarga pasien datang dan mendapat penjelasan kronologis dan situasi. Keluarga pasien yang datang menerima dengan baik penjelasan Sunandar.
Namun, lanjut dia, usai menjelaskan kronologis pasien, seorang pria di antaranya datang menanyakan kembali. Belum selesai Sunandar menjelaskan, pria itu mendekati Sunandar dan langsung memukulnya.
“Sambil berkata kasar, dia mukul saya di bagian wajah. Kena sekali. Ketika mau mukul lagi, saya berhasil menghindar sambil meminta pria tersebut istigfar. Saya jelas kaget. Sedang menangani jenazah sambil menjelaskan, tiba-tiba dipukul,” kata dia.
Akibatnya, pipi kanan Sunandar mengalami luka memar. Ia pun menjalankan visum dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
“Saya sudah koordinasi dengan manajemen rumah sakit dan PPNI Cianjur. Rencananya melaporkan ke polisi. Kami sudah berusaha keras merawat pasien. Tapi malah diperlakukan seperti ini,” ujar dia.
Keluarga Pasien Angkat Bicara
Perwakilan keluarga pasien, E, menuturkan, ketika pasien hensak dipindahkan ke ruang pemulasaraan, ada petugas yang mengucapkan kalimat yang dinilai tidak etis dan sangat menyakitkan pihak keluarga.
Ucapan yang menyulut emosi pihak keluarga pasien ialah “almarhumah sang ibu tidak mau diam dan tak bisa diatur, beruntung tidak diikat juga,” seperti dikutip Tribunnews.com
Mendengar ucapan itu, pihak keluarga spontan marah, kemudian perawat RSUD Cianjur itu pun dipukul oleh salah seorang pihak keluarga.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PPNI Cianjur, Endi Susanto, mengaku akan menindaklanjuti kasus yang melibatkan anggotanya ini. Sebab, Sunandar telah menjadi korban kekerasan ketika bertugas.
“Insiden ini merupakan kejadian pertama kali yang menimpa perawat di rumah sakit yang ada di Cianjur. Kita akan dampingi korban dan tidak terulang kembali.” kata dia.(afs/rez)