Percepat Tangani Covid-19, Bupati Cianjur Bentuk Duta Covid di Sekolah

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Percepat penanganan Covid-19, Pemkab Cianjur bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 6 Jawa Barat, untuk membentuk Duta Covid di sekolah.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, sudah disepakati semua bahwa kepala sekolah, guru SMK, SMA, dan SLB akan dibentuk menjadi Duta Covid ini.

“Sehingga pada saat pembelajaran pertama, materi yang disampaikan oleh guru adalah materi tentang bahaya dan penanganan Covid-19,” ujarnya kepada Cianjur Today, Senin (6/9/2021).

Kabupaten Cianjur sendiri, lanjutnya, merupakan wilayah Jawa Barat pertama yang memiliki Duta Covid yang berasal dari guru dan siswa.

“Mudah-mudahan, dengan jumlah siswa sekitar 87 ribu dan 5.000 orang guru ini akan menjadi ujung tombak sosialisasi informasi terkait penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Dalam dua minggu ke depan, lanjut Herman, masyarakat Cianjur tidak ada yang sakit. Karena yang sakit pun bisa langsung diobati dan akan kembali sehat.

“Kalau itu sudah terjadi, insya Allah PPKM Level 1 bisa kita raih. Dengan demikian, saya yakin pembelajaran tatap muka pun akan terlaksana secara maksimal dan ekonomi kita akan kembali pulih,” terangnya.

Bupati Cianjur Bentuk Duta Covid di Sekolah

Herman mengungkapkan, berdasarkan pantauan, sejumlah sekolah sendiri ada yang sudah siap melaksanakan PTM dan ada juga yang belum siap.

Bahkan, sambung Herman, minggu kemarin sempat terhenti karena Kabupaten Cianjur masuk Level 4 akibat kesalahan teknis input data.

“Kemarin sempat terhenti dan dimanfaatkan untuk persiapan infrastruktur. Sekarang sedang diverifikasi oleh camat di wilayahnya masing-masing, sehingga PTM belum bisa serentak dilakukan. Sekolah yang sudah PTM hanya beberapa saja, nanti kalau sudah serentak akan saya cek dan tinjau langsung,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 6 Jawa Barat, Endang Susilastuti menambahkan, dalam upaya vaksinasi pihaknya sudah bekerja sama dengan Polres, TNI, dinas kesehatan, dan puskesmas.

Menurutnya, ada sekitar 25 ribu vaksinasi untuk pelajar, sedangkan jumlah pelajar SMK, SMA, dan SLB totalnya ada 97.755.

“PTM ini optimistis akan berlanjut, insya Allah kalau untuk PTM sebenarnya dalam SKB 3 Menteri itu lebih mengutamakan kepada persiapan sarana dan prasarana,” tuturnya.

Endang mengatakan, syarat PTM bisa digelar itu, di antaranya, guru harus sudah divaksin, kemudian dalam melakukan pembelajaran itu menerapkan dua sistem, yaitu tatap muka terbatas jumlahnya minimal 50 persen.

“Juga mereka harus wajib menerapkan protokol kesehatan, jadi istilahnya sekarang PTM terbatas dengan AKB,” bebernya.

Semua sekolah di Kabupaten Cianjur sendiri sedang mempersiapkan semuanya. Mulai dari sarana dan infrastrukturnya serta kesiapan belajar di masa pandemi.

“Kalau sekolah berdasarkan rekomendasi dari Satgas Covid di kecamatan belum direkomendasikan, harus diperbaiki dulu. Karena hak belajar memang oke, tetapi kesehatan dan keselamatan itu lebih wajib,” pungkasnya.(ct9/sis)

Exit mobile version