CIANJURUPDATE.COM, Sindangbarang – Seorang petani di Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur ditemukan tewas gantung diri, Jumat (22/5/2020) pagi. Korban diketahui berinisial HR (32) warga Kampung Cikarang, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang.
Paur Humas Polres Cianjur, Ipda Ade Novi, mengatakan HR ditemukan gantung diri sekitar pukul 05.30 WIB. Jasadnya menggantung di saung lahan Perhutani garapan masyarakat di Kampung Cikarang, Desa Muaracikadu dekat perbatasan Desa Jayagiri.
“Ditemukan oleh ibu korban yang jarak dari rumah ke TKP kurang lebih 500 meter. Korban meninggal dalam kondisi tergantung di tiang saung kebun,” paparnya kepada Cianjur Update, Jumat (22/5/2020).
Penemuan petani gantung diri di Sindangbarang ini bermula ketika Pipin, ibu korban berangkat ke kebun untuk menggarap tanah pertanian. Ketika sampai di saung kebun, ia melihat anaknya yang masih bujangan sudah meninggal dalam kondisi tergantung.
“Sebelumnya korban keluar dari rumah pukul 02.30 WIB, tidak diketahui mau kemana dan tidak bilang apa apa kepada keluarganya,” tambahnya.
Dugaan Penyebab Gantung Diri
Melihat anaknya meninggal, ia pun kembali ke rumah kemudian memberitahukan kepada keluarga dan ketua RT/RW. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke aparat Desa Jayagiri dilanjut ke Polsek Sindangbarang.
Baca selanjutnya..
Hasil penyelidikan dan pemeriksaan di TKP, kondisi korban masih tergantung dalam keadaan sudah meninggal. Polisi pun melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
“Hasil olah TKP korban tergantung dengan menggunakan kain samping batik panjang. Jarak korban ke tanah 20 cm dan jarak korban ke gantungan atas 70 cm,” tambahnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan tim medis Puskesmas Sindangbarang, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hasil olah TKP, korban meninggal murni karena gantung diri.
Berdasarkan keterangan keluarga, penyebab korban nekat gantung diri diduga karena musim panen lalu gagal menggarap lahan pertanian. Setelah itu korban pun terlihat murung.
“Persoalan lain dari keterangan keluarganya tidak ada, sampai terakhir korban ditemukan meninggal tergantung di saung kebun sendiri,” tuturnya.
Ade mengatakan, keluarga korban keberatan untuk dilakukan autopsi pada jenazah HR. Keluarga menerima sebagai takdir dan korban didipulasara sebagaimana mestinya oleh keluarga untuk dimakamkan.(ian/rez)