Pergoki Maling, Guru MTs di Cianjur Dibacok Pencuri Ayam

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Seorang guru MTs Negeri 5 Cianjur bernama Solahudin (60) dibacok maling ayam. Korban pun mengalami luka berat, hingga harus masuk ruang operasi rumah sakit swasta di Kota Sukabumi.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Jumat (24/9/2021) pukul 02.30 Wib di Kampung Bayubud RT 03/RW 01 Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Menurut tetangga korban yang juga saksi kejadian, Wawan (50), di lingkungannya sudah beberapa kali terjadi pencurian ayam. Ia sendiri sudah tujuh kali kehilangan ayam peliharaannya

Di hari kejadian, Wawan yang hendak ke toilet menyempatkan diri mengintip jendela ke luar. Ia pun melihat maling yang berjumlah dua orang berjalan ke kandang miliknya dan memasukkan beberapa ekor ayam ke dalam karung.

“Saya intip sekitar jam 2, kebetulan ingin kencing juga. Pas liat ada dua orang lagi masukin ayam-ayam saya ke karung,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (25/9/2021).

Ia pun berteriak agar para tetangga berdatangan untuk menangkap maling yang membawa karung berisi ayam miliknya. Namun maling tersebut malah mengayunkan sebilah golok dan hampir mengenainya.

“Saya menghindar hingga golok tersebut menancap di pintu rumah saya,” tuturnya.

Khawatir maling tersebut masuk rumah, Wawan langsung mengunci rumah dan mengikuti maling hingga menaiki atap rumah

“Saya suruh istri saya mengunci pintu, kemudian maling tersebut memanjat tembok di belakang rumah saya. Saya ikutin dengan naik ke atap rumah,” ujar dia.

Bukannya pergi, maling ayam itu malah menantang Wawan sambil mengibas-ngibaskan sebilah golok untuk menakut-nakuti. Mendengar kejadian itu, Solahudin datang lewat jalan belakang yang langsung tembus ke kandang ayam. Di sanalah guru MTs di Cianjur itu dibacok maling.

“(Korban, red) datangnya lewat belakang rumah saya dekat sawah dan berhadapan dengan maling. Di situ Solahudin dibacok berkali-kali di sebelah pelipis wajah, tangan dan punggung,” paparnya.

Setelah puas melakukan pembacokan, maling tersebut kemudian pergi disusul masyarakat yang berhamburan datang. Wawan menjelaskan, dua orang pelaku memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan persamaan menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya.

“Ciri-ciri pelaku yang pertama berusia dewasa dengan perawakan kecil mengenakan topeng dan yang satu kira-kira masih remaja agak gemuk,” beber dia.

Menurutnya, saat ini keluarga korban belum melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib karena masih sibuk mengurus operasi korban.

“Korban awalnya dibawa ke RSUD Sayang Cianjur dirujuk ke RS Bunut Sukabumi. Keluarga korban belum melapor karena masih di Sukabumi mengurusi untuk keperluan operasi,” tutupnya.(afs/rez)

Exit mobile version