Perkelahian Siswa di SMKN 1 Pagelaran Cianjur Berbuntut Panjang, Padahal Hanya Gegara Ini

CIANJURUPDATE.COM – Perkelahian antar siswa di SMKN 1 Pagelaran, Kabupaten Cianjur, berbuntut panjang. Kejadian yang terjadi pada Kamis (20/2) ini melibatkan R (16), siswa kelas X jurusan DKV, dan J (16), siswa kelas X jurusan Kehutanan.

Peristiwa ini diduga dipicu oleh permainan game online yang berujung pada pertengkaran di dunia nyata.

Menurut keterangan kakak korban, D (27), perkelahian bermula ketika J kalah dalam permainan game online yang dimainkan bersama kakak kelasnya secara daring. R, yang juga ikut bermain, diduga mencemooh J sehingga memicu kemarahan.

BACA JUGA: Geng Daboribo Dibubarkan, Puluhan Remaja di Cianjur Jalani Pembinaan

“Awalnya hanya bercanda, saling ledek biasa. Tapi karena merasa diledek, kakak kelasnya itu marah dan langsung mencari adik saya ke kelasnya yang berbeda jurusan,” ujarnya.

Saat masuk ke dalam kelas, J menarik kerah baju R, yang secara refleks membalas dengan pukulan karena merasa terancam. Perkelahian kemudian berlanjut ke belakang sekolah, di mana J kembali kalah dalam duel satu lawan satu.

“Teman-teman kakak kelasnya malah mengompori situasi, hingga akhirnya terjadi pengeroyokan,” ungkapnya.

BACA JUGA: SMK di Jawa Barat Dilarang Kunjungan Industri di Luar Provinsi

Akibat pengeroyokan tersebut, R mengalami luka serius, termasuk patah tulang hidung dan lebam di beberapa bagian tubuhnya.

“Saya kecewa karena katanya masalah ini sudah selesai secara kekeluargaan, tapi sampai sekarang tidak ada itikad baik dari pihak J, terutama orang tuanya,” jelasnya.

Menurut D, hingga kini keluarga J belum memberikan bantuan untuk biaya pengobatan adiknya yang masih mengalami trauma dan enggan kembali ke sekolah.

BACA JUGA: SMKN 1 Cilaku Akui Pelajar Bawa Sajam Terjaring Operasi Polisi Adalah Siswanya, Bupati Cianjur: Kita Atensi Soal Kenakalan Remaja

“Saya ingin keadilan untuk adik saya, agar dia bisa kembali bersekolah dengan tenang. Saya juga berharap pihak sekolah lebih terbuka dalam menangani kasus ini,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, pihak SMKN 1 Pagelaran melalui Kesiswaan, Rizal, membenarkan adanya peristiwa perkelahian tersebut.

“Setelah kejadian pada Kamis (20/2), kami langsung mengumpulkan R dan J pada Jumat (21/2). Orang tua dan wali kelas mereka diundang untuk membahas masalah ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Widi Anastasya, Siswi SMKN 1 Pacet, Raih Juara 1 Lomba Read Aloud di Bulan Bahasa 2024 Himadiksatrasia FKIP Unsur

Rizal menjelaskan bahwa pada Senin (24/2), kedua belah pihak sudah sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, yang diperkuat dengan surat pernyataan bersama.

“Namun, kakak R mengunggah video dan foto kejadian ke media sosial, meskipun sebelumnya dia tidak hadir saat musyawarah,” tambahnya.

Menurut informasi dari pihak sekolah, pemukulan pertama dilakukan oleh R terhadap J setelah J mendatangi kelasnya karena merasa tersinggung.

BACA JUGA: Polisi Bekuk 5 Pelaku Pembunuhan Berencana dan Pengeroyokan di Warungkondang

“J mencari R ke kelasnya karena tidak terima diejek setelah kalah dalam game online. Namun, tanpa alasan yang jelas, R langsung memukul J lebih dulu,” jelas Rizal.

Untuk mencegah konflik lebih lanjut, kakak kelas dari jurusan Kehutanan kelas XI dan XII mencoba mendamaikan mereka dengan membawa keduanya ke belakang sekolah.

“Tidak ada pengeroyokan atau bullying. Memang ada banyak siswa di lokasi, tapi mereka hanya menonton. J juga mengakui bahwa ia ikut memukul, tapi tidak ada aksi pengeroyokan,” terangnya.

Pihak sekolah juga telah mengunjungi rumah R pada 25 Februari dan memberikan bantuan pengobatan.

BACA JUGA: Polisi Jadi Korban Pengeroyokan Anggota PSHT di Jember, Ketua Pesilat Dukung Penegakan Hukum

“Masalah ini sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan ada perjanjian yang disaksikan pihak Bhabinkamtibmas,” ungkap Rizal.

Namun, karena kasus ini kembali ramai di media sosial setelah diunggah ke Facebook, pihak sekolah akan memanggil kembali orang tua R dan J serta menghadirkan Kapolsek pada Senin (3/3) untuk melakukan mediasi lanjutan.

“Kami ingin memastikan semuanya bisa diselesaikan dengan baik agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” tutupnya.***

Editor: Dadan Suherman 

Exit mobile version