CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Ada banyak aliran musik di dunia ini. Salah satu yang paling populer saat ini sebut saja pop, jazz, rock, dan RnB. Tapi pernahkah kamu mendengar aliran atau genre musik seattle sounds atau yang lebih dikenal dengan grunge?
Musik ini mungkin terdengar asing bagi Anda di zaman ini. Namun meski eksistensinya mulai surut ternyata masih banyak penikmat grunge di Indonesia, khususnya di Cianjur.
Cianjur Grunge United adalah komunitas yang masih aktif menyukai musik aliran grunge di Cianjur. Komunitas ini konsisten dalam melestarikan musik grunge yang mungkin sudah jarang didengar orang.
“Cianjur Grunge United atau sering disingkat CGU adalah sebuah komunitas musik yang sudah ada di Cianjur sejak 1997 silam. Komunitas ini beranggotakan para penyuka dan pelaku musik seattle sounds atau grunge. Musik grunge sendiri pernah viral di tahun 90’an,” kata Creator Unit CGU, Mail (40) saat diwawancarai Cianjur Update, Kamis (10/12/2020).
Mail melanjutkan, grunge atau seattle sound adalah sebuah sub genre dari rock alternatif yang muncul pada pertengahan 1980-an di negara bagian Washington, Amerika khususnya di wilayah Seattle.
“Beberapa musisi grunge adalah Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, Alice In Chains, Sonic Youth, Mudhoney, TAD, Screaming Trees, Stone Temple Pilot and many more. Sedangkan yang di Indonesia ada
Navicula, Cupumanik, Besok Bubar, Toilet Sound, Alien Sick, Junkhead, dan Nicfit,” paparnya.
Saat ini, CGU telah diisi kurang lebih 150 orang anggota aktif. Mail mengaku ada banyak kegiatan yang dilakukan komunitasnya, termasuk memproduksi musik Grunge sendiri.
“Terakhir pada 2018 kemarin, kami rilis kompilasi Still Stand Still Strong, lalu gigs juga sering bikin, sebelum pandemi awal Februari 2020 kemarin, kami sempat bikin gigs di Palace Hotel Cipanas,” jelas Mail.
Meski termasuk jenis musik lawas, namun banyak kaum milenial yang menyukai grunge.
“Kami juga punya talent. Alhamdulillah dari tahun ke tahun selalu lahir band-band baru pengusung genre grunge di Cianjur, walaupun grunge didominasi angkatan kelahiran 80 dan 90an, akan tetapi generasi milenial kelahiran 2000 pun ada juga yang tertarik,” imbuh Mail.
Ditanya soal apa yang membuatnya tertarik menekuni musik ini, Mail menuturkan bahwa grunge memiliki karakter yang unik.
“Karakter musiknya rata-rata deep dan dark, untuk nuansanya dengan balutan distorsi yang mentah dan kasar. Lalu untuk liriknya sendiri lebih membahas persoalan kehidupan dan sosial. Beberapa juga menuangkan tentang depresi dengan gaya penulisan lirik secara konotatif,” jelasnya.
Tidak seperti komunitas lainnya yang terpaku pada prestasi, CGU justru ingin membuat komunitasnya lebih kekeluargaan. Mereka menyebut komunitasnya ini sebagai media alternatif untuk kesenangan dan edukasi.
“CGU just only Grunge Community, palingan hal yang bisa dibanggain adalah CGU jadi salah satu komunitas musik yang masih eksis di Cianjur di antara komunitas-komunitas sejenis,” imbuhnya.
Bagi Anda yang juga penyuka musik grunge, bisa bergabung dengan CGU dengan follow Instagram @cianjurgrungeunited.official lalu silahkan DM, dan bila berkenan bergabung di grup WA CGU silahkan melampirkan nomor teleponnya.
“Jika ada kegiatan bermusik, kami biasa bermain di DQ Music Studio yang terletak di Jalan Amalia Rubini No 18, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur. Ayok buat teman-teman yang mau gabung, kami biasanya ngadain juga acara kopdar, baksos, diskusi atau sharing session,” pungkasnya.(ega/sis)