CIANJURUPDATE.COM, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali memastikan bahwa persiapan fisik untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua sudah siap. “Persiapan kalau bisa dibilang sudah siap, karena sudah ada yang sekarang ini melakukan tes event,” ujar Menpora Amali mengutip laman kemenpora.go.id, Rabu (15/9/2021). Amali mengungkapkan, dua minggu yang lalu, ia bersama Kapolri Listiyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, meninjau langsung empat kluster tempat penyelenggaraan PON. Di antaranya, Kabupaten Jaya Pura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. “Kalau persiapan secara fisik, Alhamdulillah tinggal sedikit-sedikit yang harus dibenahi. Baik untuk venue maupun untuk penginapan,” jelasnya. Di samping itu, lanjutnya, sudah dipersiapkan juga untuk sumber daya manusia (SDM). Di mana akan lebih banyak relawan yang direkrut untuk membantu kegiatan tersebut. “Relawan yang direkrut itu, saya minta memang benar-benar yang bisa menjadi pelayan yang baik, menjadi penghubung antara kontingen dan panitia,” terangnya. Sementara itu, para atlet dan kontingen yang datang ke Papua pun harus sudah menerima vaksinasi Covid-19. Bukan itu saja, bahkan masyarakat yang berada di sekitar lokasi venue akan menjalani vaksinasi, setidaknya 70 persen sesuai arahan Presiden Jokowi. “Memang vaksin masih kita kejar. Jadi kedatangan Kapolri dan Panglima dua minggu yang lalu itu selain untuk meninjau juga memastikan hal itu bisa dilakukan. Karena target kita harus 70 persen, sesuai arahan Presiden Jokowi, terutama yang di sekitar venue itu harus sudah tervaksin semua,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, Menpora Amali pun mengajak masyarakat untuk memandang biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan infrastruktur olahraga pada PON XX ini bukan hanya pembiayaan semata, melainkan sebagai investasi untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Papua. “Kita harus melihat ini sebagai investasi SDM yang tentu tidak ternilai. Misalnya, infrastruktur yang dibangun itu tidak sia-sia setelah PON selesai,” sebutnya. Menurutnya, venue, tempat-tempat penginapan, kemudian kendaraan-kendaraan serta fasilitas olahraga yang ada dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan generasi muda Papua. Sementara fasilitas yang lainnya, lanjut Amali, dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan universitas setempat untuk dijadikan asrama mahasiswa. “Satu hal yang tidak kita sadari bahwa menyiapkan kegiatan buat kaum muda kita akan menghindarkan mereka untuk berbuat hal-hal yang negatif. Karena dia ada kegiatan-kegiatan yang positif yang dilakukan, sarana dan prasarana infrastruktur ini bisa digunakan oleh anak muda kita,” harapnya. Terlebih lagi, dengan adanya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang didalamnya mengatur terkait pembangunan 10 sentra olahraga di seluruh Indonesia, salah satunya di Papua. “Kita akan bangun sentra-sentra fasilitas olahraga untuk menjaring talenta-talenta dari berbagai daerah salah satunya adalah Papua. Kita menggunakan fasilitas itu untuk menjaring minat dan bakat yang kita tahu bahwa mereka punya daya tahan fisik yang kuat, punya kemauan, kerja keras, salah satunya venue bekas PON,” tandasnya.(sis) Sumber: kemenpora.go.id