Pertimbangkan Efek Samping, Masyarakat Cianjur Mulai Pilih-pilih Jenis Vaksin Covid-19

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Satgas Covid-19 Cianjur menyebut, selain masalah vaksin yang jelang masa kedaluwarsa, masyarakat pun kini mulai pilih-pilih jenis vaksin yang akan diterima.

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menjelaskan, saat ini masyarakat sudah mulai memikirkan efek samping dari berbagai jenis vaksin yang ada.

“Beberapa masyarakat beranggapan, efek samping yang paling ringan itu vaksin jenis Sinovac. Jadi sekarang lebih banyak yang meminta vaksin tersebut,” ujarnya saat ditemui Cianjur Update, Kamis (14/10/2021).

Menurutnya, hal tersebut membuat masyarakat enggan menggunakan vaksin Covid-19 jenis Pfizer dan Moderna, karena efek samping yang lebih tinggi.

Padahal, lanjutnya, Kabupaten Cianjur memiliki stok sekitar 30 ribu vaksin Pfizer dan Moderna yang merupakan hasil realokasi dari Kabupaten Bandung.

“Walaupun hasil realokasi, tapi sudah masuk pencatatan kabupaten. Artinya, Pemkab Cianjur bertanggungjawab untuk memanfaatkan vaksin tersebut,” paparnya.

Yusman menuturkan, 30 ribu vaksin tersebut diketahui akan kedaluwarsa dalam sepekan ini, tepatnya pada 25 Oktober 2021.

Namun demikian, pihaknya sudah memiliki sejumlah strategi agar bisa memanfaatkan vaksin tersebut secara lebih optimal.

“Pertama vaksin harus disuntikkan di satu sentra. Itu wajib setiap hari dosis satu maupun dua, kecuali memang pada saat itu ada yang tidak bisa diedukasi dan tetap memilih Sinovac,” ungkapnya.

Kemudian, sambungnya, vaksin-vaksin yang berada di masa tenggang kedaluwarsa, akan didistribusikan ke puskesmas yang sudah terlatih dalam menyosialisasikan pengelolaan vaksin Pfizer dan Moderna.

“Kalau sudah expired jelas tidak bisa digunakan, jadinya harus dibuang. Tapi tidak langsung, mungkin nanti ditarik oleh pusat dan provinsi dulu. Kemungkinan besar, kalau kita tidak bisa menghabiskan vaksin itu, maka target akan sedikit terhambat,” jelasnya.

Ia pun akan terus mengupayakan vaksin Covid-19 bisa tersalurkan kepada masyarakat secara maksimal di seluruh kecamatan.

Per 13 Oktober 2021, lanjutnya, Pemkab Cianjur sudah menyuntikan sekitar 35 ribu dosis vaksin.

“Kalau kita lihat ketersediaan 25 ribu, yakin bisa selesai. Apalagi kalau didistribusi ke puskesmas,” tuturnya.

Menurutnya, akhir 2021, Cianjur harus sudah bisa mencapai herd immunity atau 70 persen dari jumlah penduduk yang sudah menerima vaksin Covid-19.

“Sampai 31 Desember total 1,9 juta harus sudah tercapai. Sedangkan sampai saat ini kita masih 27,5 persen. Kalau melihat percepatan saat ini, kemungkinan bisa selesai,” tutupnya.(afs/sis)

Exit mobile version