CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengimbau kepada para pengurus pondok pesantren untuk tidak menutup-tutupi jika ada santri yang terpapar Covid-19. Mengingat, di Cianjur terdapat 35 santri yang sudah terpapar Covid-19 di beberapa pesantren.
UU menjelaskan, penularan Covid-19 di lingkungan pesantren Cianjur tidak sama dengan kabupaten lainnya. Maka dari itu, pihaknya mengimbau para kiai untuk terus menyampaikan pentingnya protokol kesehatan kepada seluruh santrinya.
“Pemprov Jabar saat ini dalam suasana AKB, sehingga ada tiga benteng yang harus dilakukan. Pertama, pencegahan dengan PHBS memakai masker, kedua ada pengetesan, dan ketiga adalah perawatan,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (4/11/2020).
Namun, dirinya mengaku tidak bisa menyebutkan apakah santri yang terpapar itu dari beberapa pesantren atau hanya satu pesantren. Namun Uu memastikan 35 santri yang terpapar Covid-19 itu benar adanya.
“Makanya pengurus pesantren, tolong jangan menutup-tutupi kalau ada santrinya yang kena Covid, harus melapor. Karena jika tidak, pasti akan melebar ke santri yang lain dan juga para petugasnya,” ujarnya.
Uu menjelaskan, di lingkungan pesantren, terkadang protokol kesehatan tidak bisa dikendalikan. Contohnya, ketika sedang berada di kantin, santri kerap tidak menjaga jarak.
“SOP sudah diberikan kepada Ponpes se-Jabar yang langsung ditandatangani gubernur. Bahkan, ada beberapa poin yang dicoret karena ada yang tidak sepakat,” ujarnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, Pemprov Jabar siap menambah rapid test ketika Pemkab Cianjur kekurangan alat.
“Bupati juga sudah menyanggupinya. Kalau kurang, Pemprov Jabar siap membantu. Karena kalau rapid test dibiayai masyarakat, harganya kan mahal,” tandasnya.(afs/sis)