CIANJURUPDATE.COM – Polisi sebut MZB (16) seorang pria yang tewas bersimpuh darah di Jalan Raya Suroso, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan/ Kabupaten Cianjur, Rabu (8/1/2025) sekitar jam 23.10 Wib itu, akibat lakalantas tunggal.
Namun sebelum lakalantas terjadi, ada aksi kejar-kejaran dengan sejumlah pemuda yang mengenakan tiga sepeda motor dan membawa senjata tajam.
Hingga saat ini pihak kepolisian Polres Cianjur sedang mendalami kasus tersebut dan akan buru para pelaku yang melakukan aksi kejar-kejaran tersebut untuk bisa menyimpulkan apa motif dari aksi tersebut.
“Hasil penyelidikan bisa kita simpulkan sementara, korban meninggal ini akibat lakalantas tunggal menabrak trotoar,” ujar Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, Kamis (9/1/2025).
BACA JUGA: Aksi Saling Kejar Antar Pemuda di Cianjur, Satu Tewas Dua Luka Parah Dibacok
Kenapa korban lakalantas tunggal hingga menabrak trotoar, lanjut dia, karena terduga pelaku mengejar-ngejar korban dengan tiga motor, karena korban mengendarai motor sehingga korban bersama dua orang saksi yang dibawanya nabrak trotoar sehingga MZB ini meninggal dunia.
“Menurut analisa dari CCTV korban ini sempat di pepet tiga motor oleh terduga pelaku, sehingga korban nabrak trotoar lalu meninggal di tempat karena tertancap pagar besi trotoar di bagian wajah,” kata dia.
Toto menuturkan, pada saat di lokasi kejadian terdapat dua bilah senjata tajam diduga milik korban, diduga mereka pelaku dan korban sama sama membawa senjata tajam.
BACA JUGA: Seorang Pelajar Tewas Usai Kecelakaan Maut di Sukaluyu
“Jadi mereka ini pelaku dan korban membawa senjata tajam dua duanya. Tapi korban yang meninggal ini belum bisa di simpulkan ada luka bacok atau tidaknya, namun teman korban paling belakang yang di boncengnya yang berinisial A ini selain ada luka waktu kecelakaan, ada juga dugaan luka bacok,” ungkap dia.
Tono menuturkan, untuk motif pengejaran para pelaku terhadap korban ini masih dalam penyelidikan, namun kemungkin pelaku dan korban ini saling merencanakan aksi saling serang.
“Namun kita lagi dalami temen-temen dekatnya dan cek handphone nya apakah ini betul aksi ini di rencanakan, sembari mengindentifikasi para pelaku. Tapi ini kemungkinan direncana oleh pelaku dan korban, namun karena korban ini kalah jumlah lalu kabur dan di kejar pelaku,” tutup dia.***