Polres Cianjur Amankan 27 Pelajar yang Kedapatan Perang Sarung di Tiga Titik di Cianjur

CIANJURUPDATE.COM – Operasi Patroli Presisi, Polres Cianjur berhasil amankan 27 pelajar dalam aksi perang samping di dua Kecamatan di Kabupaten Cianjur, Rabu (20/4/2024) dini hari.

Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Cugenang. Dari dua kecamatan tersebut berhasil di amankan di tiga titik, Kecamatan Cugenang satu titik dan dua titik di Kecamatan Cilaku.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, dalam operasi patroli Presisi sepertiga dari anggota Polres Cianjur dan pra Kapolsek ini berhasil amankan dua pelaku perang samping di Cianjur.

Baca Juga: Perang Sarung Berujung Luka, 15 Pelajar Diciduk Polisi di Cianjur

“Dari Operasi Patroli Presisi ini bersama anggota dan para Kapolsek kami berhasil amankan 27 pelajar yang kedapatan perang samping di wilayah Kabupaten Cianjur,” ujarnya Kasat saat di temui di Mapolres Cianjur, Rabu (20/4/2024).

Menurutnya, dari 27 pelajar itu, kata Tono, dari dua kecamatan yakni Cilaku dan Cugenang.

“27 pelajar yang di amankan ini dari dua kecamatan yakni, Cilaku dua titik dan Cugenang satu titik,” ucap nya.

Dari kejadian ini, ada empat pelajar yang luka di bagian muka dan kepala akibat hantaman dari sarung yang berisi batu.

“Untuk empat orang yang luka kami lagi cek dulu dan di dalami oleh anggota. Tapi kita sudah liat memang ada beberapa yang luka akibat samping yang di duga menggunakan batu,” kata Tono.

Menurut Tono, para pelaku perang samping ini beragam ada yang pelajar dan ada yang sudah dewasa.

Baca Juga: Diduga Dibawa Kabur Pria Asal Cianjur, Siswi SMP Ini Hilang Berhari-Hari

“Pelakunya ini kita liat tadi beragam ada yang pelajar dan ada orang dewasa, Seperi SMP dan SMA makanya sekarang kamu lagi mendata,” ucapnya.

Lanjut Tono, perang samping ini berawal mula dari janjian menggunakan caht dari media sosial.

“Ya ini mereka berawal janjian dari media sosial, caht mention menentukan lokasi dan di situlah perang sarung pun terjadi,” tutup dia.

Belasan Pelajar Diamankan di Mapolres Cianjur Usai kedapatan Perang Sarung di wilayah Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.(foto: Rendi Irawan)

Sebelumnya, Polres Cianjur bersama warga mengamankan dua kelompok pelajar warga Kampung Sarampad dan Angkrong yang kedapatan saling perang sarung di Kampung Salahuni Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu (20/4/2024) dini hari.

Informasi awal diperoleh dari laporan warga yang melihat aksi perang samping tersebut. Warga kemudian membubarkan dan menangkap belasan pelajar dan melaporkannya ke pihak kepolisian.

Para pelajar tersebut kemudian dibawa ke Polres Cianjur untuk dimintai keterangan.

Para pelajar yang diamankan diketahui masih berusia belasan tahun dan duduk di bangku kelas 11 SMK di wilayah Cugenang.

Salah satu pelaku warga Kampung Angkrong Kecamatan Cugenang, Jujun (14), mengaku melakukan aksi perang samping sekitar pukul 24.30 WIB setelah berjanji melalui chat WhatsApp.

“Kita janjian di WhatsApp itu sekitar jam 22.00 WIB, tapi mulainya jam 24.00 WIB sampai jam 00.30 WIB,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Cianjur.

Jujun mengatakan, dalam aksinya, mereka hanya menggunakan sarung yang dililitkan agar ketika dipukul terasa sakit.

“Ya, kita cuman pake samping sarung aja yang dililit, gak pake yang lain,” kata dia.

Sementara itu, pelajar lainnya, Najril (14), mengaku mengikuti perang sarung tersebut setelah diajak oleh teman sebayanya yang sudah janjian di WhatsApp.

“Saya diajak temen ikut perang samping atau sarung ini, mulai perang samping jam 24.00 WIB,” kata dia.

Najril mengatakan, dia bersama 14 temannya melakukan aksi perang samping tersebut.

“Semuanya 15 orang yang ikut perang samping ini, yang tertangkap 10 orang dan lima orang lainnya kabur,” kata dia.

Baca Juga: Dinas Sosial Cianjur Bantah Tudingan Penelantaran Anak di Panti Asuhan

Akibat kejadian ini, beberapa pelajar mengalami luka-luka akibat terkena batu yang dililitkan di sarung.

“Ada tiga orang yang luka karena sarung yang memakai batu,” tambahnya.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan interogasi terhadap para pelajar tersebut dan belum dapat dimintai keterangan lengkap.***

Exit mobile version