Nasional

Potensi Digital Ekonomi Indonesia Menggiurkan, Menkop Mulai Genjot Program Voluntary Desk UMKM

Teten berharap, program ini dapat mempercepat pertumbuhan wirausaha baru. Karena jumlah wirausaha Indonesia saat ini masih relatif kecil dibanding negara lain, yakni hanya sebesar 3,7 persen.

“Di 2024, kami targetkan menjadi empat persen. Berbagai cara dilakukan bukan hanya lewat pendampingan juga dengan skema modal ventura misalnya,” tuturnya.

Salah satu kegiatan usaha yang mendapat perhatian khusus dalam program ini adalah petani yang memproduksi kacang mete di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana para petani yang tergabung dalam koperasi didampingi oleh para mentor dari Mercy Corps Indonesia bersama pelaku usaha agriculture lokal PT Profil Mitra Abadi (PMA) lewat produk Lewi’s Organics.

Sementara itu, CEO PMA, Lewi Cuaca menyebutkan, saat ini tak hanya kacang mete, para petani di NTT juga menghasilkan berbagai produk pertanian mulai dari gula lontar, sesame wijen, hingga minyak kayu putih.

“Sebagian besar produk telah diekspor ke luar negeri mayoritas Eropa dan Amerika Serikat, terutama Jerman, Belgia, Swiss, dan Belanda,” ungkap Lewi.

Teten pun mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PMA di NTT. Diakui Teten, saat ini masih banyak koperasi petani yang memproduksi hasil taninya secara tradisional.

“Hal ini akan didorong oleh Kemenkop UKM untuk masuk ke teknologi modern sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing secara global,” tandasnya.(sis/bbs)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button