BeritaJabar

Potensi Gempa Megathrust di Selat Sunda dan Ancaman Tsunami di Sukabumi, Imbas Gempa Jepang?

Sebagai ujung Sesar Cimandiri, wilayah ini telah lama dikenal sebagai daerah rawan gempa, dengan kejadian gempa besar tercatat pada 12 Mei 1923 yang menyebabkan kerusakan signifikan di Palabuhanratu.

Pada tahun 2002, sebuah ekspedisi internasional dilakukan di Palung Jawa untuk mempelajari potensi gempa dan sumber daya laut di daerah tersebut.

BACA JUGA: Bank Mandiri Diminta Tambah Kuota Pencairan Bantuan Dana Stimulan Gempa Cianjur Tahap 4

Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa Samudra Hindia di selatan Jawa merupakan wilayah yang sepi gempa (seismic gap), namun memiliki potensi besar sebagai sumber gempa megathrust.

Jika segmen-segmen megathrust ini pecah secara bersamaan, tsunami yang dihasilkan bisa mencapai ketinggian hingga 20 meter di pesisir selatan Jawa Barat.

Badan Informasi Geospasial (BIG) juga melakukan survei di pesisir pantai selatan Sukabumi pada Juni 2022, sebagai upaya mitigasi mencari tempat evakuasi yang aman bagi warga jika tsunami terjadi.

Survei ini merupakan langkah penting dalam memperbarui peta jalur evakuasi yang sudah disusun oleh BPBD Kabupaten Sukabumi.

Pesisir Sukabumi, dengan panjang pantai mencapai 117 kilometer, mencakup wilayah-wilayah padat penduduk seperti Palabuhanratu, Ciracap, dan Ujunggenteng.

Berdasarkan model tsunami yang dilakukan para ahli, jika terjadi gempa dengan magnitudo 8,7 di zona Megathrust Selat Sunda, tsunami bisa mencapai pesisir Sukabumi dalam waktu 20 menit, dengan ketinggian gelombang antara 3 hingga 20 meter.

BACA JUGA: Dana Bantuan Gempa Cianjur Tahap 4 Tak Boleh Dipotong, Pelaku Bisa Dihukum Seumur Hidup

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button