PPS Desa Gadog Diduga Potong Anggaran Mamin TPS, Alasan PPS Dan PPK Kecamatan Pacet Berbeda
![PPS Desa Gadog Diduga Potong Anggaran Mamin TPS, Alasan PPS Dan PPK Kecamatan Pacet Berbeda](/wp-content/uploads/2024/02/PPS-Desa-Gadog-Diduga-Potong-Anggaran-Mamin-TPS-Alasan-PPS-Dan-PPK-Kecamatan-Pacet-Berbeda.jpg)
CIANJURUPDATE.COM – Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Gadog, Kecamatan Pacet, diduga potong anggaran makan minum (mamin) sebesar Rp 150 ribu per TPS.
Hal itu pun dikeluhkan oleh Kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Desa Gadog, Kecamatan Pacet.
Menurut salah satu anggota KPPS yang enggan disebutkan namanya mengatakan, potongan anggaran tersebut diklaim untuk honor pamiyah atau linmas desa yang anggarannya sebesar Rp 810 ribu per TPS.
“Katanya sih pemotongan honor mamin untuk setiap TPS Rp 150 ribu itu akan digunakan untuk bayar honor linmas desa,” ujarnya, Kamis (29/2/2024).
Dia mengaku uang pemotongan tersebut telah diambil langsung oleh PPS Desa Gadog sesudah hari perhelatan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
BACA JUGA:Â Apa Itu Pleno KPPS, Jadi Penentu Hasil Pemilu di TPS?Â
“Itu juga uang maminnya baru dibagikan oleh PPS sesudah Pemilu H+2,” ucapnya.
Menurut Ketua PPS Desa Gadog, Unang mengakui pihaknya potong anggaran mamin namun sifatnya partisipasi dan tidak memaksa.
“Kalau potongan mah tidak ada, ada juga partisipasi dari KPPS untuk honor pamiyah linmas desa, itu pun hasil kesepakatan para KPPS. Saya tidak memaksa untuk hal tersebut mah,” tulisnya melalui pesan singkat Rabu (28/02/2024).
Unang pun mengaku tidak merasa ada pemotongan. Akan tetapi, ia membenarkan soal KPPS berkontribusi untuk tambahan honorarium petugas keamanan yang menjaga kotak selama 5 hari.
BACA JUGA:Â KPU Resmi Buka Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilu 2024
“Karena honor petugas keamanan yang jaga kotak dan Standby di aula desa selama 5 hari sangat jauh nominalnya dibandingkan petugas keamanan dan ketertiban TPS,” kata dia.