Pria Lansia Asal Cianjur Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Sukabumi, Pemilik Kos Curiga Karena Lama Tak Beraktifitas

CIANJURUPDATE.COM – AS, seorang pria lansia warga Cugenang, Kabupaten Cianjur, ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Cikole, Kota Sukabumi.

Tim Indonesian Automatic Finger Identification System (Inafis) dari Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota bersama Polsek Cikole segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (19/7/2024).

Mereka pun melakukan penyelidikan atas penemuan mayat pria lanjut usia asal Cianjur yang meninggal di kamar kos di Gang Ajid II, Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Sadis! IRT Asal Cianjur yang Ditemukan Meninggal di Sukabumi Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Sudah Dibekuk Polisi

“Kami menerima laporan tentang salah satu penghuni kos yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos di Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole. Berdasarkan penyelidikan awal, korban diketahui berinisial AS, warga Cugenang, Kabupaten Cianjur,” kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Bagus Panuntun, di Sukabumi, Jumat (19/7/2024).

Bagus menjelaskan, orang yang pertama kali menemukan jasad pria lansia tersebut adalah pemilik kos, Tati, yang curiga karena penghuni kamar tersebut sudah lama tidak terlihat atau beraktivitas.

Saat melihat melalui jendela, Tati mendapati penghuni kamar tersebut telah meninggal dunia dalam posisi tengkurap.

BACA JUGA: Innalillahi! Jemaah Haji Asal Cianjur yang Meninggal Kini Bertambah Jadi Tiga Orang, Disebabkan Cuaca Arab Saudi yang Panas?

Tim Inafis Sukabumi segera melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pria lansia asal Cianjur ini meninggal.

Mereka juga meminta keterangan dari beberapa saksi dan tetangga kamar yang mengenal korban.

Untuk mengungkap penyebab kematian korban, pihak Polres Sukabumi Kota bersama petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mengevakuasi jenazah ke RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.

BACA JUGA: Sempat Sakit Dada, Pedagang Kue Cubit Asal Cianjur Ditemukan Meninggal di Kontrakan di Purwakarta, Ada Kekerasan Fisik?

Namun, ketika meminta izin kepada keluarga korban untuk melakukan autopsi, permintaan tersebut ditolak.

“Keluarga korban menolak autopsi karena menganggap kematian AS disebabkan oleh usia lanjut dan memilih memulangkan jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Cianjur,” tambah Bagus.

Di sisi lain, Bagus menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah aktif menjaga situasi kondusif serta memberikan informasi terkait kejadian di lingkungan sekitar.

Exit mobile version