Produksi Padi Indonesia Tertahan, Bank Dunia Soroti Minimnya Anggaran Pertanian
![Produksi Padi Indonesia Tertahan, Bank Dunia Soroti Minimnya Anggaran Pertanian](/wp-content/uploads/2024/09/Produksi-Padi-Indonesia-Tertahan-Bank-Dunia-Soroti-Minimnya-Anggaran-Pertanian.jpg)
Padahal, R&D dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan produksi padi.
“Pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan biasanya memberikan keuntungan besar dalam pertumbuhan produktivitas,” tambah Carolyn.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Indonesia mengalami penurunan signifikan dari 59,20 juta ton pada 2018 menjadi 53,98 juta ton pada 2023.
BACA JUGA:Â Bale Sawala Sukamanah Diresmikan Bupati Cianjur, Janji Kasih Dana Rp100 Juta Perkuat Pertanian
Selama periode 2018 hingga 2023, produksi padi nasional turun sebesar 5,22 juta ton.
Dari segi anggaran, Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2025 mendapatkan alokasi sebesar Rp 29,37 triliun, setelah sebelumnya hanya dianggarkan Rp 7,91 triliun. Penambahan anggaran ini dihasilkan dari keputusan rapat bersama Badan Anggaran DPR RI.
Menurut laman resmi Kementan, sebagian besar tambahan anggaran tersebut, yaitu Rp 15 triliun, akan digunakan untuk mendukung program lumbung pangan nasional, termasuk pembukaan lahan sawah seluas 150 ribu hektare dan intensifikasi 80 ribu hektare.
Selain itu, Rp 6,4 triliun dialokasikan untuk peningkatan produksi padi dan jagung, serta program lainnya.
Dengan alokasi anggaran ini, diharapkan sektor pertanian, khususnya produksi padi, dapat kembali mengalami peningkatan yang lebih signifikan di masa mendatang.