CIANJURTODAY, Cianjur – Peningkatan program keagamaan di Kabupaten Cianjur dirasa masih belum maksimal. Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Cianjur, Muhammad Toha.
Dirinya merasa perlu adanya dorongan dan perhatian lebih dari pemerintah agar program keagamaan di Kabupaten Cianjur dapat berjalan maksimal.
“Program itu kan masuk dalam salah satu misi Bupati dan Wakil Bupati di Pemilukada kemarin. dan sudah dituangkan dalam rencana kerja pemerintah daerah dan seterusnya,” ucap Toha.
Berdasarkan hal tersebut, dirinya mengatakan harusnya program tersebut menjadi hal yang harus diukur dalam tingkat keberhasilannya.
“Kalau lihat dalam perencananya kan, ujung-ujungnya (program) keagamaan kan bagaimana syiar islam, dulunya sebelum RPJ yang direvisi itu lebih detil, tapi sekarang lebih bersifat umum,” jelasnya.
Menurut Toha, dalam pelaksanaannya di lapangan program keagamaan ini belum mendapatkan dukungan dalam hal teknis.
“Dalam Kapasitas saya selaku ketua Forum Diniyah Takmiliyah, dukungan dengan landasan peraturan daerah memang sudah ada walaupun dalam bahasanya diupayakan 1 persen, tetapi pada faktanya saat ini, belum mencapai itu, masih jauh,” tambah pria yang pernah menjabat anggota DPRD ini.
Ia mengatakan walaupun ada asumsi harapan yang besar, faktanya untuk FKDT dan lembaga penunjang program keagamaan lainnya belum ada pengalokasian secara signifikan.
“Namun demikian, kita tersus mengupayakan agar ada peningkatan ke arah yang lebih baik lagi siapapun pimpinannya,” jelasnya.
Terlebih, menghadapi pemilukada yang akan datang dirinya berharap ada Calon pemimpin Cianjur yang mau memprioritaskan program keagamaan yang sudah berjalan sebelumnya.
“Kenapa tidak?, kalau ada perhatian untuk itu tentunya bagus. Kalaupun tidak, bahkan lebih menurun dari yang kemarin-kemarin mungkin bisa kita pertanyakan,” ucap Toha.
Dirinya berharap, siapapun yang memimpin Cianjur kedepan bisa lebih meningkatkan program keagamaan.
Program Keagamaan Adalah Prestasi Cianjur
Dirinya juga berharap dengan memaksimalkan program keagamaan ini dapat memberikan warna terhadap nuanasa keagamaan di Kabupaten Cianjur.
“Contohnya, sejak adanya ketentuan pemberlakuan wajib belajar Diniyah, peningkatannya cukup signifikan. Dari jumlah santri yang awalnya di angka 70 ribu-an sekarang sudah mencapai 190 ribu-an,” jelasnya.
Selain itu, Jumlah Lembaga yang awalnya 1000 lembaga, sekarang sudah mencapai 2000 lebih lembaga. Selain dari Kuantitas, dari segi kualitas pun Cianjur sudah mendapatkan prestasi yang m,eningkat di bidang keagamaan.
“Yang asalnya prestasi di tingkat Jawa Barat, kita belum terbaca. Sekarang, bukan hanya Jawa Barat sudah sampai ke tingkat nasional Cianjur menjadi ikon di dalam prestasi,” tambah Toha.
Baginya hal ini menjadi bukti efektivitas program keagamaan. Tidak hanya di sektor diniyah takmiliyah, di sektor pesantren, sektor majlis taklim dan di sektor keagamaan lainnya.
“Bila Cianjur menjadi ikon melalui pemberdayaan sektor keagamaan ini bisa menjadi unggulan. Minimal Cianjur menjadi destinasi religi. ketika orang ditanya mau apa ke Cianjur, dijawab mau ngaji,” jelasnya.
Baginya dengan hal itu juga dapat menjadi penumbuh roda penggerak ekonomi. Ketika banyak yang berkunjung ke Cianjur untuk mengaji, tentunya banyak sektor ekonomi yang bisa digarap.
“Karena yang berkunjung kan pasti membutuhkan sandang, pangan, papan. dan Akhirnya terjadi peningkatan ekonomi. Jadi, pada titik misi keagamaan hubungannya pada ekonomi juga,” pungkasnya.(arm)