Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur Belum Dimulai

CIANJURUPDATE.COM – Uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan secara nasional pada Senin (6/1) belum terlaksana di Kabupaten Cianjur. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, terlihat belum ada aktivitas untuk penyaluran MBG pada hari pertama uji coba tersebut.

Kepala SDN Lebaksari, Kecamatan Cugenang, Dian Khaerani, mengatakan pihaknya telah menyerahkan data siswa untuk program MBG. Sekolah tersebut memiliki total 230 siswa.

“Kami beberapa hari lalu didatangi pihak desa untuk pendataan jumlah siswa. Namun, sampai sekarang belum ada informasi pasti terkait tanggal pelaksanaan uji coba,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa hingga kini pihak Disdikpora belum memberikan instruksi lebih lanjut.

BACA JUGA: Program Makanan Bergizi untuk 5 Ribu Siswa di 3 Kecamatan Kabupaten Cianjur Segera Dimulai

“Biasanya ada rapat kepala sekolah dari Disdikpora, tetapi sejauh ini belum ada pemberitahuan atau arahan resmi,” jelasnya.

Meski demikian, Dian menyambut positif program ini.

“Saya sangat mendukung program MBG karena ini inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah. Dengan program ini, mereka bisa menikmati makanan bergizi yang telah dihitung dan direncanakan dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cirumput, Beni Irawan, menyatakan bahwa dapur pengadaan MBG yang berlokasi di desanya telah siap digunakan. Namun, pelaksanaan program masih terkendala oleh data siswa yang belum lengkap.

BACA JUGA: Berdayakan UKM Lokal, Kang Edan Tiru Prabowo, Bagikan Makanan Bergizi dan Susu Gratis di Cianjur

“Dapur sudah siap, tetapi data siswa seperti nomor induk dan lainnya masih belum lengkap. Kami juga telah melakukan sosialisasi terkait hal ini,” ujar Beni.

Selain data siswa, yang berada di Kecamatan Cugenang, juga telah mengumpulkan data terkait ibu hamil sebagai bagian dari program. Namun, mekanisme penyaluran data dari pihak sekolah ke dapur MBG atau desa masih belum jelas.

“Kami belum tahu pasti mekanismenya. Kemungkinan data dari sekolah akan diteruskan ke desa atau langsung ke dapur MBG,” katanya.

Beni menambahkan bahwa jadwal pelaksanaan uji coba kemungkinan besar akan mundur.

“Saya belum tahu pasti kapan jadwal baru akan ditetapkan. Namun, pemerintah desa berkomitmen untuk mengawal dan menyukseskan program ini sebagai kebijakan pusat apalagi Bapak Presiden,” tegasnya.

Ia juga berharap program MBG dapat memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan masyarakat lokal.

“Harapannya, program ini bisa memberdayakan warga sekitar dan mendukung perekonomian lokal, sesuai arahan Presiden untuk menggunakan logistik dari warga setempat. Dengan begitu, dapur MBG bisa berkolaborasi dengan BUMDes sekaligus membantu menekan inflasi,” pungkasnya.***

Exit mobile version