Program Makanan Bergizi untuk 5 Ribu Siswa di 3 Kecamatan Kabupaten Cianjur Segera Dimulai

CIANJURUPDATE.COM – Program percontohan (pilot project) penyediaan makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah akan segera diluncurkan di tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur.

Program ini akan menyasar sekitar 5.000 anak dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga pendidikan non-formal dan pesantren.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan pimpinan dan regulasi yang telah diterima pihaknya.

“Sesuai arahan yang kami terima, awalnya program ini direncanakan untuk satu titik, namun kemudian diperluas menjadi tiga kecamatan,” ujar Ruhli kepada Cianjur Update, Kamis (10/10/2024).

BACA JUGA: Prabowo Kaji Program Makan Siang Gratis Jadi Rp 7.500 per Anak, di Cianjur Bisa Dapat Apa?

Tiga kecamatan yang akan menjadi lokasi pelaksanaan program ini adalah Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sukanagara, dan Kecamatan Cidaun.

“Program makanan bergizi gratis ini akan menyasar 5.000 siswa, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, hingga pendidikan non-formal dan pesantren,” kata Ruhli.

Ia juga menekankan bahwa program ini melibatkan berbagai dinas terkait, tidak hanya Dinas Pendidikan.

Beberapa instansi lain yang akan berpartisipasi termasuk Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagin), Dinas Pertanian sebagai sektor utama, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan kecamatan yang ditunjuk sebagai lokasi program percontohan.

Ruhli menambahkan, penentuan jenis makanan yang akan disajikan diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk memastikan kecukupan nutrisi bagi para siswa.

BACA JUGA: Demi Program Makan Bergizi Gratis, Tim Prabowo Disinyalir Rombak Anggaran APBN 2025

“Setiap jenjang pendidikan memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya, untuk jenjang PAUD, susu akan menjadi komponen utama dalam menu mereka,” jelas Ruhli.

Ia menegaskan bahwa penyusunan menu akan sesuai dengan regulasi yang ada dan diputuskan oleh Dinas Kesehatan guna memastikan kualitas gizi yang tepat.

Pelaksanaan program ini direncanakan dimulai pada pertengahan Oktober, setelah anggaran dari pemerintah pusat turun.

Program ini akan berjalan selama tiga bulan sebagai uji coba.

“Nantinya, setelah dana tersedia, kami akan mulai melaksanakan program pilot project selama tiga bulan,” tutup Ruhli.

Exit mobile version