CIANJURUPDATE.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui bahwa program MBG banyak kekurangan dalam pelaksanaannya.
Program ini menghadapi kendala distribusi logistik dan kualitas makanan yang belum sesuai harapan.
“Kami menemukan masalah seperti pengiriman yang sering terlambat, terutama di awal pelaksanaan. Selain itu, rasa makanan kurang pas dan menu masih terbatas,” ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam acara 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran, Selasa (28/1/2025).
BACA JUGA: Program MBG Selama Ramadan Perlu Skema yang Jelas dan Matang
Dadan menjelaskan bahwa pihaknya melakukan evaluasi harian untuk memperbaiki program ini.
Evaluasi dilakukan melalui rapat virtual setiap sore guna membahas keluhan masyarakat.
“Setiap sore jam 4 kami evaluasi melalui Zoom untuk mendiskusikan semua laporan keluhan,” tambahnya.
BACA JUGA: Kementerian UMKM Siapkan Bantuan Pembiayaan Mitra MBG hingga Rp 500 Juta
Program MBG saat ini dilaksanakan di 31 provinsi dengan melibatkan 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pada tahap pertama Januari–April 2025, ditargetkan ada 3 juta penerima manfaat.
Selanjutnya, pada periode April–Agustus 2025, jumlah penerima diharapkan mencapai 6 juta.
BGN juga mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk mempercepat target.
Pemerintah menetapkan target akhir sebesar 82,9 juta penerima manfaat dipercepat dari Desember menjadi September 2025.
Dadan berharap partisipasi aktif masyarakat dapat meningkatkan kualitas program MBG.
BACA JUGA: Waspada Modus Penipuan Berkedok Program Makan Bergizi Gratis
“Kami sangat berharap penerima manfaat memberikan masukan demi keberhasilan program ini,” pungkasnya.
Melalui langkah evaluasi harian dan tambahan anggaran, pemerintah optimistis dapat mengatasi masalah dalam program MBG yang masih banyak kekurangan.
Langkah ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara lebih baik.
BACA JUGA: Misi Besar Presiden Prabowo Agar Semua Anak Indonesia Makan Bergizi Akhir 2025