PT Indosentral dan Setjava Diduga Cemari Pertanian hingga Peternakan Warga
![](/wp-content/uploads/2019/07/cropped-PT-Indosentral-dan-Setjava-Diduga-Cemari-Pertanian-hingga-Peternakan-Warga.jpg)
yang terdampak limbah dan asap pabrik. Namun warga menilai itu hanya solusi sementara, sedangkan warga ingin ada langkah konkret agar krjadian serupa tidak terluang.
“Yang paling utama itu soal asap. Kalau dari kita sederhana, agar tidak ada asap yang menganggu tidak ada bau juga. Sebetulnya warga ingin pabrik ditutup. Tapi memang tidak direstui pemerintah,” jelasnya.
Karmi mengatakan terkait dampak kesehatan yang ditimbulkan masih tahap ringan, seperti sesak nafas dan batuk serta mata merah.
“Yang sesak, batuk itu ada. Tapi memang tidak ada laporan ke pemerintah,” tuturnya.
Senada, warga Kampung Batu Kurung, Desa Cinangsi, Enok (56) menuturkan lingkungannya cukup terganggu dengan asap dari pabrik tersebut. Padahal jarak dari perkampungan dengan pabrik cukup jauh.
“Dulu sempat berkurang tapi beberapa bulan ini mulai banyak lagi. Sempat juga soal air itu tercemar, pesantren dekat sini yang paling merasakannya,” ujarnya.
Kepala Desa Cinangsi, Irfan Arifin S IP mengatakan pemerintah desa sudah berkali-kali menerima laporan terkait masalah ini dan menanganinya.
“Sudah sering kita mediasi warga dengan pihak perusahaan. Bahkan sudah ada warga yang mendapatkan kompensasi berupa ganti rugi,” jelasnya.
Dirinya menyayangkan sikap warga yang enggan mengadu kepada pemerintah