PT Indosentral dan Setjava Diduga Cemari Pertanian hingga Peternakan Warga

CIANJURUPDATE.COM, Cikalongkulon – Sejumlah warga mengeluhkan aktivitas dari PT Indosentral, dan PT Setjava Global Indo di Jalan Aria Wiratanu Datar Kampung Babakan Banten RT 04/05, Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon. Pasalnya keduanya menyebabkan dampak kurang baik bagi pertanian, peternakan, hingga kesehatan lingkungan di sekitarnya.

Selain itu, produksi Asap dari kedua pabrik juga dinilai warga sudah mencemari lingkungan. Ketua RT 03 Rw 05 Desa Cinangsi, Mami Karmi Mengatakan Keluhan-keluhan warga terhadap asap aktivitas dua pabrik, Yakni PT Setjava Global Indo dan PT Indosentral ini sudah sering terjadi.

“Jadi memang dari dulu masalah asap ini, kadang menimbulkan bau juga. selain asap kadang warga suka kagandengan (berisik, red),” ujarnya.

Karmi menerangkan, limbah dari pabrik tersebut juga sempat menganggu produksi tanaman serta peternakan ikan warga di wilayah tersebut.

“Ada limbah pasir yang masuk ke aliran air, itu bikin ternak ikan warga pada mati. Jadi kolam ikan yang dekat ke pabrik, aliran airnya sepertinya tercemar jadi bikin ikan mati. Sawah dan kebun yang dekat juga, panennya menurun,” jelasnya.

Ia mengatakan sempat ada kompensasi bagi warga

yang terdampak limbah dan asap pabrik. Namun warga menilai itu hanya solusi sementara, sedangkan warga ingin ada langkah konkret agar krjadian serupa tidak terluang.

“Yang paling utama itu soal asap. Kalau dari kita sederhana, agar tidak ada asap yang menganggu tidak ada bau juga. Sebetulnya warga ingin pabrik ditutup. Tapi memang tidak direstui pemerintah,” jelasnya.

Karmi mengatakan terkait dampak kesehatan yang ditimbulkan masih tahap ringan, seperti sesak nafas dan batuk serta mata merah.

“Yang sesak, batuk itu ada. Tapi memang tidak ada laporan ke pemerintah,” tuturnya.

Senada, warga Kampung Batu Kurung, Desa Cinangsi, Enok (56) menuturkan lingkungannya cukup terganggu dengan asap dari pabrik tersebut. Padahal jarak dari perkampungan dengan pabrik cukup jauh.

“Dulu sempat berkurang tapi beberapa bulan ini mulai banyak lagi. Sempat juga soal air itu tercemar, pesantren dekat sini yang paling merasakannya,” ujarnya.

Kepala Desa Cinangsi, Irfan Arifin S IP mengatakan pemerintah desa sudah berkali-kali menerima laporan terkait masalah ini dan menanganinya.

“Sudah sering kita mediasi warga dengan pihak perusahaan. Bahkan sudah ada warga yang mendapatkan kompensasi berupa ganti rugi,” jelasnya.

Dirinya menyayangkan sikap warga yang enggan mengadu kepada pemerintah

saat ada keluhan terkait pabrik tersebut.

“Jadi jangan diramein di media dulu sedangkan koordinasi dengan pihak desa tidak ada, jadi mau diramein dulu,” katanya.

Terkait tuntutan warga yang ingin menutup pabrik, Irfan menyatakan tidak dapat berbuat banyak karena berhubungan dengan Dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten.

“Jadi Pihak Desa tidak sembarangan, kita sudah beberapa kali mediasi, intinya masyarakat ingin pabrik ditutup. Padahal saya sudah tekankan ke pihak perusahaan harus menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, dan lihat dampak lingkungannya. Pihak perusahaan juga tidak sembarangan kan mendirikan pabrik itu,” ujarnya.

Sementara itu, pihak PT Setjava Global Indo dan PT Indosentral belum dapat dimintai keterangan karena management sedang tidak berada di tempat saat ditemui.

“Management sedang ada agenda di luar, paling harus buat janji dulu kalau mau ditemui,” ujar salah satu satpam di PT Indosentra.(arm)

Reporter : Ario Rosmana

Editor : Rizky Fadillah

Exit mobile version