Puluhan Pelajar di NTT Dihukum Makan Kotoran Manusia

Ia pun mengaku, sebelumnya ia bersama siswa lainnnya kerap menerima kekerasan fisik dari oknum kakak kelas di sekolah itu. Namun, walau kerap menerima kekerasan fisik, mereka tak berani melapor pada guru atau pimpinan sekolah itu sebab akan dihukum lagi oleh kakak kelasnya.
Orang Tua Kecewa
Sementara itu, salah seorang orang tua murid yang ditemui setelah rapat bersama manajemen Seminari BSD, Avelinus Yuvensius mengaku kecewa dengan kejadian itu.
“Anak saya. Saya tidak tahu jelas apakah dia juga disuruh makan atau tidak. Tapi, sebagai orang tua, saya kecewa atas tindakan anak-anak ini,” ungkap dia.
Ia menilai, menurut penjelasan pimpinan sekolah itu, para socius tidak diberi kewenangan luar biasa. Namun, sebatas mendampingi para adik kelas mereka.
Para orang tua pun menuntut oknum socius itu untuk dikeluarkan dari sekolah. Namun, pimpinan Seminari BSB menyebut, akan menyelesaikan persoalan itu secara internal kelembagaan.
“Tadi itu banyak yang sudah menyampaikan agar pelaku dikeluarkan. Tapi pihak sekolah mempertimbangkan, karena mereka sudah kelas III. Jadi, kami menunggu keputusan pihak sekolah dalam waktu dekat ini, saya juga baru tahu hari ini. Tiba-tiba dipanggil ikut rapat,” kata dia.
Ia pun berharap, kasus itu bisa diselesaikan dengan baik sehingga tidak berdampak buruk untuk lembaga.
Sementara pihak sekolah enggan memberikan komentar kepada media ketika ditemui usai rapat.(afs/rez)