Putus Penyebaran Covid-19, Diam di Rumah Jangan Dulu Ngabuburit

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Ngabuburit tetap ramai meskipun Kabupaten Cianjur telah dinyatakan zona kuning dan kasus positif Covid-19 bertambah. Masyarakat masih saja memadati jalanan saat jelang buka puasa.

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengungkapkan, sumber penyebadan virus corona berasal dari manusia ke manusia. Untuk memutus mata rantai penyebarannya, warga diimbau tidak berkerumun.

“Intinya karena sumber penyebaran manusia ke manusia, mereka harus menjaga jarak, tidak berkerumun, itu inti proses pemutusan rantai,” ungkap dia saat ditemui Cianjur Update, Selasa (28/04/2020).

Ia mengimbau masyarakat Cianjur untuk tidak ngabuburit dan lebih baik tinggal di rumah. Hal itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

“Kalau bisa tinggal di rumah agar memutus rantai karena keluar rumah nanti ada yang nyapa salaman itu resikonya tinggi. Pengggunaan masker juga sangat penting karena ketika batuk dan memakai masker bisa tidak menularkan kepada yang lain,” katanya.

Polisi Sekat Jalan

Di samping itu, Satlantas Polres Cianjur melakukan penyekatan di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Rabu (29/04/2020). Penyekatan ini merupakan rangkaian operasi ketupat yang dilakukan selama jelang buka puasa Ramadan.

Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Ricky Adipratama mengatakan operasi ini dilakukan dalam upaya memutus rantai Covid-19. Ia pun mengatakan akan mengimbau masyarakat di sepanjang jalan.

“Sepanjang jalan ini tentunya akan ada keramaian makanya kami akan imbau masyarakat dengan cara yang humanis tentunya,” tuturnya.

Ia pun menyebut, jika ada pengendara yang tidak memakai helm atau masker akan menerima teguran.

“Tentunya akan kami beri teguran secara humanis karena kita ini sayang kepada masyarakat semua karena setiap harinya korban Covid-19 ini terus bertambah,” katanya.

Ricky pun mengungkapkan, penyekatan ini akan dilakukan selama bulan suci Ramadan. Dalam memilih titik penyekatan, ia menyebut, harus melakukan mindmapping lebih dulu.

“Sebelum penyekatan akan ada mindmapping lebih dulu jalan mana yang memicu keramaian,” ungkap dia.(afs/rez)

Exit mobile version