CIANJURUPDATE.COM, Bojongpicung – Seorang siswi Madrasah Aliyah (MTs) di Cianjur terpaksa harus putus sekolah, karena tidak memiliki HP untuk mengikuti sekolah daring.
Baca Juga: Depresi Karena Sekolah Daring? Disdikbud Cianjur: Dipahami Saja
Siswi tersebut adalah Aliyah dan masih berusia 15 tahun. Sebelumnya, ia tercatat sebagai siswi kelas 2 di MTs Cikondang Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
Aliyah sudah putus sekolah sejak setahun lalu, karena ekonomi keluarga yang kurang mampu. Kini, ia tinggal bersama neneknya di rumah yang nyaris ambruk di Kampung Pasir Rais, Desa Cikondang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
Penghasilan sehari-hari, mereka dapatkan dari hasil jualan gorengan keliling kampung. Hasilnya tak banyak, hanya cukup untuk membeli dua liter beras saja.
Aliyah mengatakan, ia mulai putus sekolah sejak setahun lalu, ketika penerapan belajar daring di sekolah berlaku. Di saat bersamaan, semua siswa/siswi mulai wajib memiliki HP Android sebagai sarana penunjang untuk belajar dari rumah.
Selama putus sekolah, Aliyah hanya bekerja membantu neneknya mengerjakan pekerjaan rumah. Mulai mencuci pakaian, menyetrika, hingga bersih-bersih rumah.
“Saya masih pengen belajar, ingin sekolah lagi seperti teman yang lain. Tapi ekonomi keluarga tidak mendukung, apalagi harus beli HP Android,” ungkap Aliyah kepada Cianjur Update, Selasa (22/2/2022).
Sementara itu, Nenek Koyah (58) menambahkan, sejak ibu Aliyah meninggal dunia, ia sudah hidup bersamanya hingga sekarang Aliyah berusia 15 tahun.
“Selama putus sekolah, Aliyah lebih banyak diam di rumah ketimbang bermain di luar. Dia bantuin nenek beres-beres rumah,” ucapnya.
Nenek Koyah mengatakan, sang cucu masih memiliki semangat tinggi untuk belajar, tapi kondisi perekonomian keluarga serta penerapan belajar daring yang wajib pelajar Cianjur ikuti saat ini memaksa Aliyah untuk putus sekolah saat ini.
Baca Juga: Kisah Bayu Jualan Keliling untuk Beli HP Karena Harus Belajar Daring
“Aliyah masih ingin sekolah dan belajar. Tapi saat ini ekonomi keluarga tidak mendukung, hanya berharap ada bantuan saja dari para dermawan agar Aliyah bisa kembali sekolah,” tutupnya.(asi/sis)